Pemkab Jember Akan Dirikan Klinik Kesehatan di Ponpes Tahfidhul Qur’an Yasinat Wuluhan

IMG 20191109 WA0235 e1573338706867
Bupati Jember, dr. Faida, MMR bersama Pengasuh Ponpes Tahfidul Qur’an Yasinat, KH. Imam Baghowi Burhan , dalam acara Tasyakuran Khotmil Qur’an ke-13 dan Penyerahan Syahadah Thoriqoh Yanbu’a, di Ponpes Tahfidhul Qur'an Yasinat, Wuluhan, Jember, Sabtu (09/11/2019).
Bupati Jember, dr. Faida, MMR bersama Pengasuh Ponpes Tahfidul Qur’an Yasinat, KH. Imam Baghowi Burhan , dalam acara Tasyakuran Khotmil Qur’an ke-13 dan Penyerahan Syahadah Thoriqoh Yanbu’a, di Ponpes Tahfidhul Qur’an Yasinat, Wuluhan, Jember, Sabtu (09/11/2019).

LONTARNEWS.COM. I. Jember – Pondok Pesantren Tahfidhul Qur’an Yasinat Wuluhan dengan santri sekira 3000 orang lebih, butuh perhatian dari pemerintah. Karena itu, untuk menjaga dan memberi layanan kesehatan kepada santri, pemerintah berencana untuk mendirikan klinik kesehatan di pesantren ini.

Bupati Jember, dr. Faida, MMR, yang hadir dalam acara Tasyakuran Khotmil Qur’an ke-13 dan Penyerahan Syahadah Thoriqoh Yanbu’a, melihat Ponpes Yasinat sudah menjadi destinasi wisata edukasi dan religi. Ini karena banyak orang dari berbagai daerah datang ke Jember untuk belajar ilmu agama.

Untuk menjaga generasi terbaik, Pemerintah Kabupaten Jember punya tanggung jawab untuk melayani kesehatan para santri. “Karena di Ponpes Yasinat dihuni tiga ribu lebih santri, maka akan dibangun klinik dan fasilitas dari pemerintah agar menjadi pondok sehat,” kata Bupati Faida, dalam acara Tasyakuran Khotmil Qur’an ke-13 dan Penyerahan Syahadah Thoriqoh Yanbu’a di PP Tahfidhul Qur’an Yasinat Wuluhan Jember, Sabtu (09/11/2019).

Bupati mengungkapkan rasa bangganya karena santri dari seluruh Indonesia mengikuti kegiatan ini, yang merupakan wisuda bagi mereka. Dalam wisuda ini, terdapat 100 anak yang telah hafal 30 juz Al Qur’an. Kemampuan ini mendapat apresiasi dari bupati.

“Anak-anak ini akan diberikan beasiswa pendidikan. Untuk anak SMA ke bawah akan cepat direalisasikan. Untuk yang kuliah, tahun depan akan didukung biaya UKT-nya,  juga biaya hidupnya,” terang bupati.

Selain itu, pemerintah daerah telah bekerja sama dengan Universitas Terbuka Jember, untuk memberikan peluang lebih besar kepada santri untuk melanjutkan pendidikan Al Quran-nya di pesantren sambil kuliah. “Ini merupakan terobosan yang baik dan patut didukung,” ungkap bupati.

Sementara itu Pengasuh Ponpes Tahfidul Qur’an Yasinat, KH. Imam Baghowi Burhan, mengatakan, program yang telah disampaikan bupati memberikan kemudahan bagi anak-anak yang semangat mengaji dan meneladani Al Qur’an. “Fasilitas-fasilitas dari pemerintah ini menunjukkan perhatian pemerintah kepada santri dan akan membantu santri untuk lebih bersemangat lagi mengaji, juga dapat mendorong anak-anak dalam mengamalkan Al-Qur’an,” terangnya. (*)