Srawung Sastra ke-6, untuk Mengumpulkan Kembali Pekerja Sastra di Jember dan Sekitarnya

Wabup Buka Srawung Sastra ke 6 9 e1568449991159
Wakil Bupati Jember, Drs. KH. A. Muqit Arief, membuka acara Srawung Sastra, ke-6, yang digelar Forum Sastra Jember, di Gedung Bakorwil V Jember di Jalan Kalimantan, Jumat malam (13/9/2019).
Wakil Bupati Jember, Drs. KH. A. Muqit Arief, membuka acara Srawung Sastra, ke-6, yang digelar Forum Sastra Jember, di Gedung Bakorwil V Jember di Jalan Kalimantan, Jumat malam (13/9/2019).

LONTARNEWS.COM. I. Jember – Kegiatan Srawung Sastra yang digelar Forum Sastra Jember, salah satu tujuannya, adalah untuk mengumpulkan kembali pekerja sastra di Jember dan sekitarnya untuk bersama bersastra. Srawung Sastra merupakan kegiatan bulanan yang digagas para seniman dan budayawan di Kabupaten Jember.

“Srawung Sastra tidak hanya puisi tetapi juga ada musikal puisi, musikal akustik. Forum Sastra Jember selalu berkesenian. Jangan lupa, bersastra kita bahagia,” ucap Barlean Bagus Satrio Aji, Koordinator Forum Sastra Jember, dalam acara Srawung Sastra, ke-6, yang digelar di Gedung Bakorwil V Jember di Jalan Kalimantan, Jumat malam (13/9/2019).

Gelar acara yang dihadiri sekaligus dibuka oleh Wakil Bupati Jember, Drs. KH. A. Muqit Arief, selain untuk mengumpukan pekerja sastra juga mengenalkan keragaman seni di Jember kepada generasi muda. Di acara ini, para pelaku seni tampil dengan kemampuan mereka dalam berkesenian.

“Ini akan menjadi media untuk mengasah sekaligus untuk mengenalkan kepada generasi muda, bahwa Jember memang kaya dengan berbagai jenis seni,” sambung Wabup Muqit Arief.

Berkumpulnya para seniman dalam acara ini menjadi sebuah pesan dan harapan kepada pemerintah tentang perlunya sebuah tempat untuk mengekspresikan seni dan budaya. Banyaknya pelaku seni dengan berbagai pertunjukkan yang disajikan dalam acara ini, menunjukkan Jember memang sangat kaya dengan seni dan budaya.

Begitu pula dengan semangat para seniman dan budayawan, dalam kegiatan ini juga sangat terasa. “Semangat untuk mengangkat kembali ke permukaan, mengenalkan kepada generasi muda,” ungkap wabup

Semangat itu juga terlihat dalam berbagai kegiatan, seperti karnaval agustusan. Di kegiatan seperti ini muncul semua kesenian.

Wabup yakin, kesenian di Jember akan berjalan sangat dinamis dan berkesinambungan di kemudian hari. Oleh karena itu, generasi muda harus dapat mengenal seni negara sendiri.

“Kenalilah bangsa ini. Kenalilah negara ini, bahwa negara ini begitu sangat kaya dengan berbagai hal. Bukan hanya kulinernya. Bukan hanya bahasanya. Tetapi, juga seni budayanya sangat luar biasa,” tuturnya.

Di era globalisasi, lanjut wabup, para pemuda boleh mengenal budaya dari luar. Namun, generasi muda tidak boleh meupakan seni budaya negara sendiri.

“Kalau kita tidak kenal dengan negara kita sendiri, mungkin rasa sayang terhadap negara tidak begitu merasuk ke dalam sanubari,” ujarnya.

Dalam kesempatan ini, Wabup sempat membacakan sebuah puisi. Wabup mengaku senang dengan puisi. Sebab, puisi dengan pilihan kata yang sedikit tetapi memiliki arti sangat luas dan menyentuh perasaan.(*).