LONTARNEWS.COM. I. Jember – Menjadi salah satu tugas dan kewajiban pemimpin daerah untuk memantau dan mengawal kehidupan masyarkat yang dipimpinnya. Ini untuk mengetahui, sejauh mana tingkat kesejahteraan masyarakatnya, terutama mereka yang merupakan orang lemah, seperti duafa dan yatim piatu.
“Adalah tugas kepala daerah untuk mengawal kesejahteraan masyarakat, khususnya para yatim dan piatu,” ucap Bupati Jember dr. Hj. Faida, MMR saat bertemu ribuan anak yatim piatu dalam acara sholawatan di Pendopo Wahya Wibawagraha, Pemkab Jember, Kamis (19/9/2019).
Memberikan perhatian kepada anak yatim piatu, kata bupati, merupakan tuntunan agama. Penghormatan kepada anak yatim ini, sudah dicontohkan oleh Rasulullah SAW.
“Harusnya juga dicontoh oleh Pemerintah Kabupaten Jember. Anak yatim piatu kita juga tamu VVIP Pemerintah Kabupaten Jember,” tuturnya.
Acara sholawatan dengan tajuk Yatim Bersholawat ini, diikutu sekitar 978 anak yatim piatu. “Ini untuk keberkahan bersama dan keselamatan Jember, serta seluruh masyarakatnya. Juga mengajak anak-anak untuk mendoakan kedua orang tuanya, baik yang sudah meninggal maupun yang masih bersama,” kata Bupati Faida.
Kepada orang tua yang menjadi pendamping, Bupati berpesan, agar tidak berkecil hati. Sebab, Pemerintah Kabupaten Jember akan mengawal pendidikan anak yatim piatu sampai ke perguruan tinggi. “Dan, memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk menampilkan kebolehannya,” ujarnya.
Selain pendidikan, lanjut bupati, pemerintah juga memperhatikan kesehatan mereka. “Asuransi kesehatan gratis bagi keluarga yatim piatu. Semoga menjadikan perlindungan buat keluarga mereka manakala sakit,” harapnya.
DIjelaskan, tahun lalu terdapat data 5.000 anak yatim piatu di Jember. Data terbaru juga menunjukkan ada 5.000 anak yatim piatu, sehingga ada 10.000 anak yatim.
Keberadaan mereka itu akan diwadahi dalam sebuah perkumpulan. Wadah ini akan dibentuk secara bertahap. (*).