Terjadinya kemerosotan ekonomi paling buruk dalam sejarah, diawali dengan penurunan harga saham di Amerika Serikat pada September 1929.
Kelumpuhan ekonomi yang yang kemudian dikenal dengan The Great Depresion atau Depresi Besar, ini tidak hanya membuat industri gula berhenti beroperasi.
Krisis ini juga berpengaruh terhadap lahan produktif milik Pabrik Gula Gunungsari. Akibat ketidakmampuan menanggung biaya operasional, lahan produktif PG Gunungsari mengalami penyusutan hingga menjadi 31 hektare.
Panen terakhir PG Gunungsari yang dilakukan antara tahun 1934-1935, hasilnya tidak digiling di PG Gunungsari, tapi dialihkan ke PG Semboro yang tetap beroperasi kendati ketika itu sedang terjadi krisis.
Periode The Great Depression atau Depresi Besar yang menghancurkan sendi perekonomian ini terus berlanjut sampai tahun 1939.
Saat ini, bangunan utama PG Gunungsari yang sebelumnya untuk memproduksi gula, kondisinya sudah hancur.
Bahkan sebagian dari area pabrik sudah berubah menjadi pasar, sehingga bekas bangunan pabrik tidak lagi terlihat.
Beberapa bangunan yang sampai saat ini masih terlihat utuh seperti saat pabrik gula itu beroperasi, yakni bekas kantor, gudang, tempat pembuangan ampas tebu, bak pendinginan air, dan beberapa bangunan lain. (*).