Tahun 1996 ia mendapatkan program master ke Amerika Serikat, yang tak lama kemudian disusul dengan beasiswa untuk meraih gelar doktoral di Norterm Illionis University.
Ketokohan Anies mulai menjadi perhatian dunia ketika majalah berbahasa Jepang, Foresight, menerbitkan edisi khusus pada akhir April 2010.
Dalam edisi khusus majalah Foresight dengan judul “20 Persons 20 Years: itu, suami dari Ferry Farhati Ganis, yang dinikahi tahun 1996, ini terpilih sebagai salah satu dari 20 tokoh yang akan membawa perubahan dunia.
Edisi khusus majalah berbahasa Jepang, Foresight, itu mengulas 20 tokoh yang diperkirakan bakal menjadi perhatian global pada 20 tahun mendatang karena peran besarnya dalam perubahan dunia.
Nama Anies disandingkan bersama 19 tokoh dunia lainnya, seperti, Vladimir Putin (Presiden Rusia), Hugo Chavez (Presiden Venezuela), David Miliband (Menlu Inggris), Rahul Gandhi (anggota Parlemen dan Sekjen Indian National Congress, India), Paul Ryan (politisi Partai Republik dan anggota House of Representative AS).
Majalah bulanan berbahasa Jepang itu juga menulis, bahwa cucu almarhum pahlawan nasional AR Baswedan tersebut merupakan salah satu calon ‘pemimpin Indonesia di masa mendatang’.
Salah satu pemikiran Anies yang menonjol adalah ingin mencerdaskan bangsa lewat berbagai program yang bekerja sama dengan banyak pihak.
Selain Indonesia Mengajar, Anies juga menelurkan program Indonesia Menyala, yakni program menambah buku dan bacaan serta kelas inspirasi yang mengundang profesional sukses karena pendidikan untuk berbagai pengalaman kerja selama satu hari di sekolah.
Karena begitu besarnya perhatian yang diberikannya kepada dunia pendidikan, Anies kemudian dikenal sebagai Tokoh Pendidikan Indonesia.
Dalam soal kebangsaan ia juga mendorong masyarakat agar optimis dalam memandang bangsa. Anies juga mendorong para petinggi bangsa agar melunasi janji kemerdekaan bagi pendidikan anak bangsa. (Dikutip dari berbagai sumber)