LONTARNEWS.COM. Gerakan kepanduan yang saat ini dikenal dengan nama Pramuka, untuk kali pertama diperkenalkan Belanda pada tahun 1912.
Gerakan kepanduan yang kita kenal sekarang, sudah ada jauh sebelum Republik Indonesia terbentuk. Sebelum proklamasi kemerdekaan, 17 Agustus 1945, ketika negeri ini masih disebut Hindia Belanda gerakan kepanduan sudah ada.
Kepanduan yang ada di Indonesia bermula dari Nederlandsche Padvinders Organisatie (NPO) atau Organisasi Pramuka Belanda.
Organisasi kepanduan Belanda yang diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1912, empat tahun kemudian atau tahun 1916, namanya dirubah menjadi Nederlands Indische Padvinders Vereeniging (NIVP) atau Persatuan Pramuka Hindia Belanda.
Pada tahun yang sama itu pula, gerakan kepanduan dari kalangan pribumi dimulai oleh Mangkunegara VII dari Surakarta.
Gerakan kepanduan pribumi dengan nama Javaansche Padvinders Organisatie ini merupakan yang pertama di Indonesia.
Lahirnya gerakan kepanduan dari kalangan pribumi, Javaansche Padvinders Organisatie (JPO), ini menjadi pemicu lahirnya gerakan kepanduan lain yang dibidani organisasi-organisasi pergerakan nasional.
Ada beberapa organisasi kepanduan yang lahir setelah Javaansche Padvinders Organisatie berdiri, seperti;
• Nationale Padvinderij (didirikan Budi Utomo)
• Padvinder Muhammadiyah tahun 1918, dan berganti nama Hizbul Whathan (HW) pada 1920 (didirikan Muhammadiyah)
• Syarikat Islam Afdeling Padvinderij, berganti nama menjadi Syarikat Islam Afdeling Pandu (SIAP) didirikan Syarikat Islam.
• Nationale Islamietische Padvinderij (NATIPIJ) didirikan Jong Islamieten Bond (JIB)
• Jong Java Padvinderij (JJP) berdiri tahun 1923
• Nationale Padvinders (NP)
• Nationaal Indonesische Padvinderij (NATIPIJ)
• Pandoe Pemoeda Sumatra (PPS)
• Nationale Padvinders (NP).