LONTARNEWS.COM. Nama Indonesia untuk pertama kalinya muncul di majalah ilmiah The Journal of the Indian Archipelago and Eastern Asia (JIAEA) di Singapura.
Nama Indonesia tersebut muncul dalam sebuah artikel berjudul “The Ethnology of the Indian Archipelago (“Etnologi dari Kepulauan Hindia”) halaman 252-347, JIAEA Volume IV, tahun 1850.
Sebelum itu, kawasan kepulauan yang membentang dari Sumatera di bagian barat sampai Papua di sebelah timur, mempunyai banyak sebutan.
Orang India kuno menyebut kepulauan yang terletak di kawasan Asia Tenggara, ini dengan nama Dwipantara.
Kronik Tiongkok menyebut kawasan ini dengan sebutan Nan-hai (Kepulauan Laut Selatan). Bangsa Arab mengenal wilayah kepulauan di Asia Tenggara ini dengan nama Jaza’ir al-Jawi (Kepulauan Jawa).
Sedang orang Eropa menyebut kepulauan yang berada di antara dua benua, Asia dan Australia, dengan Indische Archipel, Indian Archipelago, l’Archipel Indien (Kepulauan Hindia) atau Hindia Timur (Oost Indie, East Indies, Indes Orientales).
Sebutan lain untuk kepulauan ini, yakni Kepulauan Melayu (Maleische Archipel, Malay Archipelago, l’Archipel Malais). Tokoh peranakan Indo Belanda, Eduard Douwes Dekker (1820-1887), yang dikenal dengan nama samaran Multatuli, menyebut wilayah kolonial Belanda dengan Insulinde (dari bahasa Yunani, Insula, yang berarti pulau).
Jepang menamakan kepulauan yang didudukinya dari tahun 1942-1945 dengan sebutan To-Indo (Hindia Timur).
Lalu nama Indonesia yang saat ini diakui secara resmi oleh dunia sebagai bangsa dan negara, berasal dari mana dan siapa pencetus pertamanya?
