Legenda Bande Alit di Jember! Kisah Seorang Anak yang Menabuh Gong Karena Dilarang Mencari Ayahnya

Screenshot 20230607 194730 Gallery e1686143781582
Bande Alit yang dikenal karena keindahan pantainya, konon menyimpan banyak misteri. Nama Bande Alit sendiri menurut cerita rakyat berasal dari nama alat musik seperti Gong Kecil, yang biasa digunakan untuk memberi aba-aba. Orang Jawa menyebut gong kecil ini dengan nama BÊNDÉ ALIT.

Joko Mursodo meninggalkan ibunda tercintanya dan pengasuh setianya, Kinasih, di kampung halamannya yang sekarang dikenal dengan nama Bande Alit.

Selama dalam perjalanan, Joko Mursodo yang ketika itu baru berumur 7 tahun, sering berpapasan dengan binatang buas.

Bacaan Lainnya

Namun begitu Joko Mursodo tidak sedikitpun menunjukkan rasa takut terhadap binatang buas yang ketika itu banyak berkeliaran.

Hingga pada suatu ketika sampailah Joko Mursodo di sebuah daerah yang tidak diketahui namanya. Di daerah itu Joko Mursodo bertemu dengan seorang laki-laki yang belakangan diketahui ternyata Wong Agung Wilis.

Pertemuan dua anak manusia yang tak lain bapak dan anak itu, tak pelak mengundang rasa haru orang yang berada di sekitarnya.

Mereka saling berpelukan erat sambil sesenggukan karena tak tahan menahan isak tangis. Agung Wilis yang mengetahui anak muda tersebut ternyata anaknya sendiri yang ketika terjadi perang masih dalam kandungan ibunya, tak mau melepas tubuh Joko Mursodo dari dekapannya.

Selanjutnya, sesaat setelah semuanya reda, Joko Mursodo dibawa ayahandanya ke istana Blambangan.

Sejak itulah Joko Mursodo tinggal di lingkungan istana Blambangan bersama ayahanda dan kakaknya yang bernama Sayu Wiwit.

Setelah beberapa tahun tinggal di Blambangan, Joko Mursodo yang sudah mulai menginjak remaja mulai teringat akan ibundanya yang ditinggalkan karena hendak mencari ayahandanya.

Loading

Pos terkait