Jember.LONTARNEWS.COM. Hingga saat ini Pemerintah Kabupaten Jember sudah memberangkatkan 36 ribu santri kembali ke pesantrennya di berbagai daerah. Para santri yang kembali ke pesantrennya itu, seluruhnya difasilitasi Pemkab Jember.
“Anak-anak Jember luar biasa. Didikan ponpes menjadi bagian penting untuk membangun sumber daya manusia,” kata Bupati Jember, dr. Faida, MMR, dalam acara pemberangkatan 176 putri santri ke Pondok Pesantren Salafiyah Safi’iyah, Situbondo, di Terminal Arjasa, Selasa (18/08/2020).
Terkini, pemberangkatan santri kembali ke pondoknya oleh Pemkab Jember, dilakukan terhadap 176 putri santri baru Pondok Pesantren Salafiyah Safi’iyah, Situbondo. Ratusan santri baru tersebut tidak berangkat sendiri.
Masing-masing bersama satu orang tua, yang mendampingi untuk urusan administrasi di pondok. Ada delapan bus yang disediakan Pemkab Jember memberangkatkan mereka.
Sebelum diberangkatkan, terlebih dahulu para santri dan orang tua menjalani pemeriksaan kesehatan menggunakan rapid test. Pemeriksaan kesehatan dilakukan di beberapa tempat
Sebanyak 98 santri dan walinya menjalani rapid test di Terminal Tawang Alun. Di Pakusari 90 santri dan walinya, Bangsalsari 42 santri dan walinya, serta di Terminal Arjasa sebanyak 122 santri bersama walinya menjalani rapid test.
Selain rapid test, para santri juga mendapatkan alas sholat yang mudah dicuci serta vitamin C untuk konsumsi selama satu bulan. Mereka juga mendapatkan masker dan buku panduan Covid-19.
“Kali ini yang diberangkatkan santri baru, yang pertama kali berpisah dengan orang tua saat masuk ke ponpes. Wali santri pun ikut mendampingi untuk urusan penerimaan santri baru,” terang bupati.
Bupati berharap santri baru itu bisa segera beradaptasi di ponpes. “Jika menghafal Al-Qur’an minimal 1 juz saja, mendapatkan beasiswa sampai ke perguruan tinggi S1, S2, S3,” kata bupati memberikan motivasi. (*)