LONTARNEWS.COM. I. Jember – Ada tiga hal yamg disampaikan Bupati Jember dr. Faida. MMR, saat memberikan pengarahan kepada sekitar 1.411 Guru Tidak Tetap (GTT) SD dan SMP yang menerima Surat Penugasan (SP) untuk semester II tahun 2019. Ketiga hal tersebut, yakni, bupati memastikan penyerahan SP diterima langsung oleh masing-masing GTT, sehingga apabila ada kesalahan nama atau tulisan bisa segera dibenarkan di tempat.
“Saya ingin surat penugasan turun secara langsung, tidak melalui perantara dan memastikan semua menerima suratnya masing-masing,” jelas Bupati Faida, di Aula PB Soedirman Pemkab Jember, Selasa (13/8/2019).
Pada sesi pertama ini diserahkan SP kepada 1.411 orang, terdiri dari 1.059 guru SD dan 352 guru SMP. Sementara jumlah yang telah memenuhi standar pelayanan miminum (SPM) sebanyak 1.177 orang dan non SPM 234 orang.
Untuk semester kedua ini, terhitung sejak 1 Juni lalu, dari 4.070 GTT ada 18 orang yang mengundurkan diri, 20 indispliner, dua orang meninggal dunia, dan 1 orang menjadi CPNS di luar Kabupaten Jember. Sehingga terhitung per 1 Juli 2019 jumlah GTT yang ada sebanya 4.029 orang.
Hal kedua yang disampaikan bupati, yakni tentang BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan. Bupati menegaskan agar kepesertaan asuransi BPJS Ketenagakerjaan dan Kesehatan dipindahkan dari peserta mandiri menjadi peserta yang dibiayai pemerintah daerah.
Terkait kepesertaan ini, Bupati menjelaskan kartu asuransi itu dibagikan secara langsung sambil mengecek pendistribusiannya.
“Hari ini kita memastikan untuk mereka yang belum menerima supaya sekarang semua dapat, karena dulu ada yang mandiri, kurang lengkap berkas, dan juga punya tunggakan,” jelasnya.
Bupati juga ingin memastikan bahwa Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) sudah berkoordinasi dengan BPJS untuk memastikan selesainya pendistrubusian asuransi itu.
Ketiga, mengenai hal Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K). Bupati menerangkan terdapat 774 orang yang telah memasuki proses pemberkasan. Mereka ini dari 587 GTT SD dan 187 GTT SMP. Sementara lainnya masih menunggu surat edaran dari pusat.
“Itu sudah kita koordinasikan untuk teknis dan jadwal pemberkasan, termasuk formasi-formasinya. Kita tunggu prosesnya,” tutur Bupati.
Pertemuan Bupati denga GTT dilakukan dalam tiga tahapan, dengan masing-masing tahapan terdiri dari 11 Kecamatan. “Dalam tiga sesi ini segala permasalahannya harus terselesaiakan di tempat. Setiap satu semester kita pasti ada evaluasi,” ungkap Bupati.
Terkait anggaran honor guru GTT, Bupati menyebut tidak ada perubahan. Sebab, sejak tahun lalu sudah teranggarkan. “Sejatinya kondisi GTT kita sudah jauh sangat baik dari sebelumnya, dengan tugas yang jelas, honor yang jelas, dengan surat penugasan yang jelas. Apalagi dengan jaminan asuransi yang jelas. Terkait domisili, tidak ada yang masih jauh banget,” jlentreh Bupati. (*).