LONTARNEWS.COM. Adanya sejumlah kader partai politik yang masuk dalam susunan kabinet pemerintahan Prabowo – Gibran, agaknya tidak menarik minat Ketua Partai NasDem (Nasional Demokrat), Surya Dharma Paloh, untuk melakukan hal yang sama.
Surya Paloh lebih memilih tidak ikutan menyertakan kadernya untuk mengisi kursi menteri di kabinet Merah Putih pemerintahan Prabowo Gibran, meski jatah untuk mengisi kursi kabinet itu disiapkan oleh Presiden Indonesia, Prabowo Subianto.
NasDem tidak mengambil tawaran kursi menteri yang diberikan Prabowo, demi kepentingan pendidikan politik dalam berbangsa dan bernegara, selain juga tidak ingin menjadi pragmatis.
Partai NasDem menurut Surya Paloh, lebih memilih mengedepankan politik gagasan daripada pragmatisme, agar bisa memberikan sesuatu terhadap proses pendidikan politik itu sendiri.
Diakui Surya Paloh, selama ini persepsi publik terhadap institusi politik tidak lebih dari sekadar mengejar kekuasaan tanpa ada konsistensi idealisme dan kejujuran.
Sebab itu, meski jatah kursi kabinet yang ditawarkan Prabowo sebenarnya peluang untuk menempatkan kader terbaik dalam pemerintahan, namun NasDem lebih memilih tidak mengirimkan kadernya untuk menduduki jabatan menteri seperti yang ditawarkan Presiden Prabowo Subianto.