Inilah Pemimpin Nusantara yang Oleh Penulis Portugis Disebut ‘Rainha da Japara, Senhora Poderosa e Rica’

Di abad 16, Kerajaan Jepara atau Kerajaan Kalinyamat dikenal memiliki armada angkatan laut yang sangat tangguh. Di bawah kepemimpinan Ratu Kalinyamat ibukota kerajaan ini, Jepara, juga dikenal sebagai pelabuhan transit Nusantara.

Bahkan Raja Spanyol yang pernah mengutus Columbus mencari daerah baru hingga berhasil menemukan benua Amerika, meminta Paus Alexander VI mengakui kekuasaannya atas benua baru tersebut.

Spanyol juga menegaskan, Portugis atau bangsa lain yang menjadi pesaingnya, agar tidak ikut ambil bagian dalam urusan benua yang baru ditemukan itu.

Bacaan Lainnya

Akibat dari terjadinya persaingan dan perseteruan diantara kedua bangsa inilah yang menjadikan Paus Aleksander VI memandang perlunya diadakan perjanjian guna membagi penguasaan dunia bagi kedua bangsa penjelajah tersebut. Spanyol ke arah Barat (Benua Amerika) dan Portugis ke arah Timur (Benua Asia).

Kedua bangsa, Spanyol dan Portugis memiliki ambisi yang sama untuk menjalankan misi Gold (emas/mencari kekayaan) Glory (mencari kejayaan, penguasaan) dan Gospel (penyebaran ajaran Nasrani)

Perjanjian Tordesillas yang membagi dunia menjadi duopoli eksklusif antara Spanyol dan Portugal, di luar Eropa, dihitung dari sepanjang garis bujur atau suatu meridian 1550 km sebelah barat kepulauan Tanjung Verde (lepas pantai barat Afrika), sekitar 39°53’BB.

Wilayah sebelah timur dari meridian itu merupakan milik Portugis dan sebelah barat oleh Spanyol. Perjanjian ini oleh Spanyol diratifikasi pada 2 Juli dan Portugis pada 5 September 1494.

Beberapa tahun kemudian setelah penandatanganan Perjanjian Tordesillas, Portugis mulai menjelajah ke kawasan Asia. Di bawah komando Diogo Lopes de Sequeira, tahun 1509, Portugis sampai di Malaka, yang kemudian dilanjutkan dengan penaklukan pada
tahun 1511.

Loading

Pos terkait