Inilah Pemimpin Nusantara yang Oleh Penulis Portugis Disebut ‘Rainha da Japara, Senhora Poderosa e Rica’

Di abad 16, Kerajaan Jepara atau Kerajaan Kalinyamat dikenal memiliki armada angkatan laut yang sangat tangguh. Di bawah kepemimpinan Ratu Kalinyamat ibukota kerajaan ini, Jepara, juga dikenal sebagai pelabuhan transit Nusantara.

Keberanian Ratu Kalinyamat bahkan juga diakui seorang penulis dari Portugis, Diego de Couto. Dalam bukunya yang berjudul “Da Asia”, Diego de Couto menyebut Ratu Kalinyamat sebagai “Rainha da Japara, senhora poderosa e rica” (Ratu Jepara adalah seorang perempuan yang kaya dan berkuasa besar).

Ratu Kalinyamat juga dikenal sebagai anti penjajah. Sikap anti penjajahan ini ditunjukkan dengan menyerang Portugis di Malaka hingga dua kali.

Bacaan Lainnya

Penyerangan pertama terhadap Portugis dilakukan Ratu Kalinyamat pada tahun 1550. Pada tahun itu, meski tidak terlibat langsung dalam peperangan, namun Jepara atau Kerajaan Kalinyamat dalam penyerangan terhadap Portugis di Malaka, telah mengirimkan bantuan sebanyak 40 kapal dan 4000 personil kepada Sultan Johor.

Penyerangan ke Malaka yang merupakan gabungan Armada Jepara, Melayu dan Aceh, ini melibatkan 200 kapal. Kekuatan perang gabungan ini berhasil memukul mundur Portugis dan mengambil alih sebagian besar kota Malaka, meski akhirnya Portugis berhasil menyerang balik.

Tahun 1574, Ratu Kalinyamat kembali mengirimkan bantuan kapal perang. Kali ini bantuan kapal perang untuk ekspedisi Kesultanan Aceh menyerang Portugis di Malaka.

Beberapa hal besar yang juga dilakukan Ratu Kalinyamat selama masa pemerintahannya adalah menjadikan pelabuhan Jepara sebagai pelabuhan transit perdagangan Nusantara berskala internasional.

Ratu Kalinyamat dari Jepara juga membangun armada Angkatan Laut yang tangguh untuk melindungi wilayah kerajaannya. (*).

Loading

Pos terkait