15 Group Band Tertua di Indonesia (Bagian 1)

Screenshot 20230417 134317 Gallery e1681721132196
The Tielman Brothers
Screenshot 20230417 153016 Gallery e1681722051630
Terenchem

2. Band Terenchem (1959).

Group musik Terenchem asal Solo, dibentuk sejak tahun 1959. Kelompok musik rock ini diawaki Bambang Espe Manahan (drummer), Bernard S. Parnadi (vokal) nama ini akhirnya sempat menuntaskan karir sebagai Pembantu Rektor UNS 1995 – 1999. Ada juga Bambang Dorn Dar (lead gitar), Bagong Indriyanto (gitar), Bambang Oen Damoera (Bass) dan Oni Picauri (keyboard.

Bacaan Lainnya

Terenchem eksis di era 1960-an dan 70-an dengan lagu berjudul Jaman Edan. Lagu ini membuat Terenchem sukses tour ke seluruh Indonesia. Bahkan juga di Serawak, Singapura, dan Brunai Darussalam.

Kiblat musik group ini, yakni kelompok legendaris dunia seperti Gues Who, The Who, Led Zeppelin, Jimmy Hendrik, Deep Purple, Arthur Brown, Kansas, Nazareth, Lees Cooper, Rolling Stone, Black Sabbath, James Brown And More dan sederet nama lain.

Ternchem berawal dari band keluarga Poerwo Soetirto (ayahnya anak-anak Terenchem) Bambang Oen Damoera, Bambang Espe Manahan, Bambang Dőrn Dar. Group Terencem terbentuk saat para para personilnya baru lulus SMP.

Pasca 1967 formasi lebih mapan. Konser pertama Terencem, di pabrik gula Soedono. Saat itu Tuan Vermir yang berkebangsaan Belanda ingin ada yang memainkan musik di kota Solo.

Terenchem makin besar setelah Setiawan Djody tertarik dan ikut tour. Hanya saja pada tahun 1970, saat Terenchem hendak rekaman, Djodi pergi ke Amerika.

Terenchem mengeluarkan tiga album. Album pertama tahun 1970 diberi label Deremaco dengan hits “Jaman Edan”. Saat itu studio rekamannya milik Eugene Timothy.

Album kedua berjudul Demitha dengan hits “Aku Mencari” dan “Sekuntum Bunga”. Album ini dikerjakan di studio Om Yos (kakek Indra Lesmana).

Sedang album ketiga berjudul Yukawi dengan hitsnya: Pak Demang Klambi Ireng dan Ngiring Nganten. Album ketiga yang dikerjakan di studio milik Nomo Koeswoyo (Koes Plus) kebanyakan lagu-lagu berbahasa Jawa.

Loading

Pos terkait