Jember.LONTARNEWS.COM. Sebagai bentuk empati atas nasib Sanimo, warga Dusun Durjo, Desa Karangpring, Kecamatan Sukorambi, yang tertimpa musibah karena rumahnya ludes dilalap api, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Jember, turun langsung memberikan bantuan kepada pihak korban. Bantuan uang sebesar Rp 2.500.000, itu diserahkan Ketua Baznas Saifullah Hudi, didampingi Wakil Ketua II Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Zakat, Abdul Azis, langsung kepada korban Sanimo.
Bantuan uang yang nilainya tidak seberapa itu, diharapkan sedikit bisa membantu proses rehab rumah milik Sanimo yang mengalami rusak total akibat kebakaran. Saifullah Hudi mengakui, bantuan sebesar Rp 2,5 juta untuk perbaikan rumah Sanimo, masih jauh dari kebutuhan biaya sebenarnya.
Karena itu dia berharap masyarakat Jember ikut membantu untuk meringankan beban musibah yang dialami Sanimo dan keluargabya. “Bisa dilewatkan Baznas, bisa langsung. Mari bersama kita wujudkan impian Pak Sanimo untuk merehab rumahnya,’’ serunya.
Seperti diketahui, musibah kebakaran yang dialami rumah Sanimo, terjadi pada hari Kamis, 6 Oktober 2022, kemarin. Dalam peristiwa itu, rumah beserta seluruh barang milik Sanimo dan keluarganya habis terbakar.
Saat peristiwa itu terjadi, rumah sedang dalam keadaan kosong. Sanimo sendiri sedang bekerja sebagai tukang becak yang biasa mangkal di Talangsari. Sedang istrinya, Surani, tengah menemani cucunya di sekolah.
Sanimo sebenarnya sudah sejak lama berencana merehab rumah kecil miliknya. Rencana ini dijalaninya dengan mengumpulkan uang dari kerja kerasnya mengayuh becak.
Dia juga sudah membeli batu bata untuk persiapan rehab rumah miliknya itu. Sanimo pun terus berusaha lebih keras lagi untuk mendapatkan uang, hingga sampai 2 hari tidak pulang ke rumahnya.
Kerja keras hingga tidak pulang selama 2 hari itu disertai harapan, sepulangnya bisa membawa uang tambahan untuk segera memulai rehab rumahnya. Namun, pada hari Kamis itu semuanya bubrah, apa yang diimpikan lenyap seketika.
“Saya dijemput anak saya di tempat saya becak. Dikabari rumah terbakar. Pas sampai rumah saya lemes melihat semuanya habis,’’ kata Sanimo saat berbicang dengan para pimpinan Baznas Jember.
Sanimo pun mengaku pasrah atas apa yang dialaminya. Saat ini harta yang dimiliki hanya tinggal baju yang menempel di badannya.
Untuk sehari-hari, menantunya meminjami baju sekadar sebagai pakaian ganti. Begitu juga dengan tetangga sekitarnya banyak yang ikut membantu.
Selain membantu kebutuhan sehari-hari, juga ikut membersihkan puing rumah sisa kebakaran. “Kalau untuk memperbaiki rumah saya belum tahu harus bagaimana. Alhamdulillah ada bantuan dari Baznas, terima kasih,’’ ucapnya seraya menyebut dokumen kependudukan serta kartu BPJS yang dimiliki juga ludes terbakar.
Sementara untuk Baznas Jember sendiri, menurut Saifullah Hudi saat ini baru saja mengalami pergantian kepemimpinan. Pihaknya juga masih tengah berupaya keras agar Baznas bisa lebih berperan dalam masalah sosial kemasyarakatan.
Hanya saja, untuk tujuan itu butuh proses. Terlebih, pada beberapa waktu sebelumnya Baznas Jember sempat vakum. “Meski demikian dengan seluruh kemampuan yang ada kami berusaha hadir dan membantu,’’ katanya.
Oleh karena itu, dia mengajak agar masyarakat Jember untuk ikut berperan aktif memberikan memberikan solusi atas adanya persoalan seperti yang dihadapi keluarga Sanimo. Apalagi seperti saat ini, dimana terjadi pergantian musim hingga meningkatnya intensitas curah hujan, yang tidak jarang juga diikuti terjadinya musibah tanah longsor atau banjir.
Karena itu diperlulan kesiapan dan kewaspadaan tinggi, dalam mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana yang tidak terduga, sehingga bisa cepat ada solusi. Korban bencana bisa langsung mendapatkan bantuan.
Mengenai pemberian bantuan ini, masyarakat juga bisa melakukannya melalui Baznas Jember yang berkantor di Jalan Nusantara 18. Baznas Jember sebelumnya juga memberikan bantuan kepada korban puting beliung di Dusun Mrapen, Desa Sumber Kejayan, Mayang.
Ada 26 korban putting beliung di desa tersebut. Terparah dialami Salami Jehuri yang seluruh atap rumahnya ambrol tertimpa pohon. Beberapa bagian rumahnya juga jebol..(*).