LONTARNEWS.COM. I. Jember – Wakil Bupati Jember Drs. KH. Abdul Muqit Arief mengajak semua kalangan beragama untuk terus mengembangkan kegiatan Doa Kesatuan Umat. Sebagaimana yang dilaksanakan Musyawarah Antar-Gereja (MAG) Jember.
Kegiatan seperti itu kata wabup, memiliki manfaat yang sangat besar untuk memupuk kebersamaan dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara. “Walaupun lintas agama, lintas iman, ini harus terus dikembangkan,” seru Wabup Muqit Arief, dalam acara Doa Kesatuan Umat sekaligus perayaan Hari Raya Pentakosta di GPdI Ekklesia Jember di Jalan PB Sudirman 42, Senin (10/7/ 2019).
Pada acara yang mengangkat tema “Damailah Indonesiaku” itu, wabup juga mengajak kalangan beragama untuk memupuk kebersamaan dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara. “Kegiatan ini, doa doa yang dipanjatkan tentu untuk Bangsa Indonesia juga. Karena itu harus terus dipupuk oleh para pemeluk agama, khususnya di Kabupaten Jember,” ujar Wabup Muqit Arief, yang juga pengasuh Pondok Pesantren Al Falah, Silo itu.
Ketua MAG Jember, Ignatius Sumarwiadi, dalam kesempatan menjelaskan, bahwa kegiatan Doa Kesatuan Umat itu digelar atas selesainya penyelenggaraan Pemilu 2019. Kegiatan itu digelar bertepatan dengan perayaan Hari Raya Pentakosta bagi umat Kristen dan Katolik.
“Hari raya ini merupakan awal tonggak berdirinya gereja-gereja, dan bahasa persatuan mendominasi perayaan Hari Raya Pentakosta. Oleh karenanya perayaan ini dimaknai dengan perayaan persatuan,” terangnya.
Menurut Sumarwiadi, pertama kalinya perayaan ini dihadiri pemimpin daerah. “Menjadi berkah bagi umat Kristen dan Katolik, karena pemimpin kita, bapak yang mengayomi seluruh masyarakat Jember juga berada di tengah tengah umat beragama,” ujarnya.
Kehadiran wabup memberikan semangat umat beragama lainnya. “Bahwa, kami tidak sendirian dan kami mendapat perhatian lebih juga dukungan dari pemerintah daerah,” ungkapnya.
Momen ini juga menunjukkan kebersamaan umat beragama untuk membangun dan memelihara Jember semakin maju dan berkembang.
Sementara itu, Trisuwito selaku Pembimbing Masyarakat Kristen Kementerian Agama Jember menjelaskan momen Hari Raya Pentakosta adalah awal dari persatuan dari beberapa gereja. “Kita adalah satu,” katanya.
Untuk itu Trisutiwo mengajak seluruh umat beragama untuk menjaga persatuan. “Alangkah indahnya disini apabila ada pemuda atau kaum remaja, supaya dapat mengajarkan mereka pada persatuan bangsa,” imbuhnya.
Ia berharap Jember tetap aman, damai, dan sentosa. “Seperti pemilu kemarin berjalan lancar karena adanya persatuan bangsa. Kita satukan bangsa untuk kemakmuran kita bersama”.(*)