Vaksinasi NasDem di Gumuk Mas, Bupati Jember; Covid-19 Bisa Selesai Apabila Semuanya ‘M’

Screenshot 20210829 060458 Gallery e1630192908302
Bupati Jember, Hendy Siswanto, saat memberikan sambutan dalam acara vaksinasi Covid-19, yang digelar DPD Partai NasDem Jember di Pondok Pesantren Ngasor, Gumuk Mas, Jumat (27/08/2021).

Jember.LONTARNEWS.COM. Meski secara keseluruhan, pandemi Covid-19 mengalami penurunan, namun bukan berarti virus ini hilang dari kehidupan masyarakat. Virus mematikan ini tetap ada dan bisa mengancam siapapun juga.

“Bulan Juni, Juli merupakan puncak kasus covid-19. Hampir 1000 orang di Indonesia setiap hari meninggal karena virus corona. Kita sempat kewalahan, dalam sehari saja petugas pemakaman harus mengubur 30 hingga 40 jenazah Covid-19,” terang Bupati Jember, Hendy Siswanto, pada pembukaan vaksinasi di Ponpes Ngasor, Jatiagung, Gumukmas, Jember, Jumat (27/08/2021).

Bacaan Lainnya

Di Jember sendiri, penyebaran dan penularan covid pada bulan-bulan itu mengalami peningkatan, bahkan tertinggi di Jawa Timur. Peningkatan kasus terkonfirmasi covid ini mulai terjadi sejak bulan Mei lalu.

“Siapa yang tahu kalau virus itu akan menempel pada tubuh manusia. Covid saat ini tidak memandang usia, tua muda, laki perempuan, kaya miskin, olahraga atau tidak, bahkan anak-anak, semua bisa tertulari,” tandasnya.

Pandemi covid menurut bupati bisa selesai atau paling tidak melandai, apabila masyarakat mau mematuhi imbauan pemerintah. Protokol kesehatan (porkes) sebagaimana disarankan pemerintah, utamanya penggunaan masker dan menghindari kerumunan, dimungkinkan penyebaran dan penularan covid bisa dikendalikan.

“Covid bisa selesai apabila kita semua sama-sama bertanggung jawab. Covid betul-betul aman pada diri kita kalau kita satu saja. Apa itu ? Manuto, ‘M’, patuhi, ikuti. Kalau 5M macem-macem, pakai masker dan sebagainya,” pesan bupati

Imbauan pemerintah agar masyarakat mengikuti prokes, sebaiknya dilaksanakan. “Manuto apa yang menjadi saran dari pemerintah. Karena pemerintah ini sayang kepada kita, ini beneran. Karena kalau sakit, sakit sendiri. Mati, mati sendiri, mati beneran, bukan main-main,” tegas bupati. (jon).

Pos terkait