Jember.LONTARNEWS.COM. Masih tingginya angka stunting yang mencapai 37,58 persen dari jumlah anak balita di Kabupaten Jember, menjadi perhatian khusus Bupati Hendy Siswanto. Sebab itu bupati menempatkan masalah ini dalam program utama yang harus diselesaikan.
“Program penanganan stunting, AKI dan AKB ini menjadi program utama kami untuk segera kita lakukan treatment di lokasi-lokasi yang masih banyak stunting,” jelas Bupati Jember, Hendy Siswanto, dalam acara Rembuk Stunting di Pendopo Wahya Wibawagraha, Rabu (22/09/2021).
Pada acara yang diikuti 800 orang dari tenaga kesehatan, akademisi, bidan posyandu, penggerak PKK, camat, kades secara daring dan luring itu, bupati mengatakan, bahwa penanganan stunting termasuk juga menekan angka kematian ibu dan angka kematian bayi (AKI-AKB) harus melibatkan semua pihak. Pelibatan semua unsur dalam penanganan stunting dan AKI-AKB dengan memberikan pendampingan khusus kepada ibu hamil, dimulai saat ini.
Penanganan dan pendampingan yang diberikan dimulai dari proses kehamilan ibu, sampai bayi dilahirkan hingga usia 24 bulan. Di dalamnya termasuk balita umur 5 tahun ke atas yang mengalami stunting.
Gerakan ini akan menjangkau semua wilayah di Kabupaten Jember, terutama wilayah pelosok. “Kami targetkan akhir 2022 stunting di Jember sudah betul-betul habis,” tegasnya.
Kepada masyarakat Bupati Hendy mengajak untuk peduli terhadap pemenuhan gizi bagi ibu hamil dan bayi. Dengan cara begini, persoalan stunting dan AKI-AKB setidaknya bisa diakhiri atau paling tidak ditekan. (dna).