Jember.LONTARNEWS.COM. Dalam rangka memperingati maulud Nabi Muhammad SAW, sekaligus membantu upaya percepatan capaian vaksinasi Covid-19, takmir Masjid Besar Darul Muttaqien Tanggul, memberikan pelayanan vaksinasi dosis satu kepada masyarakat. Vaksinasi dosis pertama dengan jenis vaksin pfizer untuk 900 orang ini, tidak hanya diperuntukkan bagi masyarakat Tanggul saja, tapi juga dari lain daerah.
“Saya selaku ketua takmir menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada pemerintah daerah khususnya Puskesmas Tanggul, yang mengajak kita untuk bekerja sama,” ucap H Ahmad Fauzi, S.Sos, Ketua Takmir Masjid Besar Darul Muttaqien Tanggul, Senin (18/10/2021).
Vaksinasi yang dilaksanakan di halaman masjid besar Darul Muttaqien itu, kata Fauzi, sebagai kegiatan mulia yang patut untuk mendapatkan dukungan kelancarannya. Sebab hanya dengan cara itu, harapan untuk segera kembalinya kehidupan normal akan lebih mudah diraih.
“Karena untuk kebaikan ini tidak bisa pandang bulu. Tidak bisa pandang sektoral, tidak boleh ada egoisme. Baik egoisme sektoral maupun organisasi,” tukasnya.
Dikatakan, bahwa kembalinya kehidupan normal sebagaimana menjadi impian bersama, bisa tercipta apabila semua pihak mau bahu membahu dalam mewujudkannya. Oleh karenanya, tidak ada pilihan bagi siapa saja selain bersama-sama menyingsingkan baju demi kembalinya kehidupan normal itu.
“Kita harus sama-sama menyingsingkan baju, bersama membantu pemerintah, TNI Polri. Membantu di dalam peningkatan tertib vaksinasi Covid-19, sehingga herd imunity bisa terwujud,” katanya.
Selain butuh kebersamaan, yang tak kalah pentingnya lagi adalah kesadaran masyarakat dalam bervaksin. Karena semakin banyak masyarakat yang mendapatkan vaksinasi, maka akan semakin baik pula kondisi suatu daerah.
“Kalau yang sudah vaksin mencapai lebih dari 50 persen, maka secara otomatis level PPKM kita akan masuk ke level 1,” tuturnya.
Selanjutnya, apabila itu terjadi, maka kegiatan peribadatan dan kemasyarakatan akan berjalan seperti sediakala. “Harapan kami, kegiatan peribadatan, pengajian, istigotsah, kemasyarakatan, pernikahan dan sebagainya, bisa dilaksanakan dengan baik, dengan prinsip new normal, walaupun kita tetap melaksanakan protokol kesehatan,” imbuhnya. (dna).