Awal Kemerdekaan, Karesidenan Besuki Dipertahankan Dua Resimen Pasukan

Pasukan Marinier Belanda yang mendarat di Pantai Pasir Putih, Panarukan, dalam Aksi Polisionil (Agresi Militer Belanda 1), mendapat perlawanan dari Resimen 40/TRI/Damarwulan/Divisi VII Surapati

Batalyon yang berada di bawah komando Resimen III/TKR/Divisi VIII, antara lain;

• Batalyon Mayor Musjarfan di Situbondo.
• Batalyon Mayor Darsan Iroe di Prajekan
• Kompi Meriam Kapten Magenda di Bondowoso.

Bacaan Lainnya

Resimen IV/TKR/Divisi VIII, berkedudukan di Jember, di bawah pimpinan Kolonel Soerodjo Mangunprawiro sebagai Komandan Resimen, dan Letkol Istiklah sebagai Kepala Staf.

Batalyon yang berada di bawah komando Resimen III/TKR/Divisi VIII, yakni;

• Batalyon III/Garuda Putih, di bawah Mayor Soegondo di Kebonsari
• Batalyon Alap-Alap di bawah Mayor Moch Sroedji, di Kencong, Jember
• Batalyon Mayor Soepono Djiwotaroeno, di Banyuwangi
• Batalyon Mayor Sastrodihardjo, di Banyuwangi
• Kompi Meriam Kapten Syafioedin di Jember.
• Batalyon Mayor Abdul Rivai di Banyuwangi.

Pada tanggal 23 Januari 1946, terjadi lagi perubahan dalam tubuh Angkatan Perang Republik Indonesia (APRI), Tentara Keselamatan Rakyat (TKR) berubah menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI).

Seiring terjadinya perubahan nama pada Tentara Keamanan Rakyat (TKR) atau Tentara Keselamatan Rakyat (TKR) menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI), pada awal Juni 1946, dua resimen TKR atau TRI, yakni Resimen III/TRI/Divisi VIII, dan Resimen IV/TRI/Divisi VIII, dilebur menjadi satu resimen dengan nama Resimen 40/TRI/Damarwulan/Divisi VII Surapati.

Pimpinan dari Resimen 40/TRI/Damarwulan/Divisi VII Surapati, adalah Letkol Prajoedi Atmosoedirjo.

Tanggal 3 Juni 1947, disyahkannya penggabungan dua kekuatan bersenjata, tentara reguler dengan laskar perjuangan oleh Presiden Sukarno, diikuti pula dengan perubahan nama TRI menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Selanjutnya, pada bulan April 1948 di tubuh Resimen 40/TNI/Damarwulan/Divisi VII Surapati terjadi pergantian pimpinan, Letkol Prajoedi Atmosoedirjo digantikan Letkol Moch Sroedji.

Tanggal 17 Desember 1948, seiring terjadinya Re-Ra di tubuh APRI, Resimen 40/TNI/Damarwulan/Divisi VII Surapati, berubah menjadi Brigade III/Damarwulan dengan Letkol Moch Sroedji, sebagai Komandannya, dan Mayor Imam Soekarto, sebagai Kepala Staf Brigade

Organisasi satuan tempur di bawah Brigade III/Damarwulan, antara lain:

• Batalyon 25, dipimpin Mayor Syafioedin.
• Batalyon 26, dipimpin Mayor E.J. Magenda
• Batalyon 27, dipimpin Kapten Soedarmin
• Depo Batalyon, dipimpin Mayor Darsan Iroe
• Ex. ALRI Pangkalan X, dipimpin Kapten Bintoro.

Loading

Pos terkait