Lulus dari HBS, Brendgen pulang ke negerinya untuk melanjutkan ke akademi militer Koninklijk Militaire Academie (KMA), di Breda, Belanda.
Lulus dari akademi militer dengan pangkat Letnan Dua, pada 1930-an, Brendgen ditugaskan di Aceh, dalam Korps Marechaussee.
Di Bumi Rencong itu, Brendgen tinggal selama 7 tahun, hingga mahir menggunakan bahasa setempat.
Masa pendudukan Jepang, Brendgen menjadi tawanan dan dikirim ke Birma (Myanmar) untuk membenahi rel kereta api.
Setelah Jepang menyerah, Brendgen kembali berdinas menjadi tentara Hindia Belanda dan ditugaskan di Makasar.
Pada tanggal 27 November 1947, Brendgen berangkat ke Surabaya untuk merima tugas baru.
Awak rahun 1948, Brendgen ditugaskan di Jember memimpin penumpasan pejuang kemerdekan dan kampanye anti Republik Indonesia.
Pada tahun itu juga, Brendgen diangkat menjadi komandan militer untuk wilayah eks Karesidenan Besuki dengan pangkat Letnan Kolonel.