Saat Belanda melancarkan Aksi Polisi Kedua di Jawa Timur, Desember 1948, Brendgen bertugas dalam operasi militer di Turen, Dampit dan Madiun.
Memasuki tahun 1949, Brendgen dengan pasukannya Divisi Infanteri 23, melakukan pembersihan terhadap pejuang kemerdekaan di seluruh Kabupaten Jember dan sekitarnya.
Satu kompi tentara Belanda di bawah pimpinan Kapten F.G. Schelten, ditugaskan menyergap dan menumpas pasukan Brigade Damarwulan, yang akan melintas di Desa Karang Kedawung, Mumbulsari, Jember.
Dikutip dari buku “Letkol Moch Sroedji, Jember Masa Perang Kemerdekaan:, satu kompi tentara Belanda yang ditugaskan memantau perjalanan TNI di desa Karang Kedawung, Mumbulsari, dengan dukungan Legiun Tjakra, berhasil mengepung dan menyergap pasukan Kawal Brigade III Damarwulan.
Ketika itu pasukan Brigade III Damarwulan tengah melakukan Macht Vertoon dalam gerakan Wingate Action, sepulang dari hijrah di Blitar.
Dalam kontak senjata dengan Tentara Belanda yang terjadi di Desa Karang Kedawung, Kecamatan Mumbulsari, tanggal 8 Pebruari 1948 ini, Komandan Brigade III Damarwulan, Letkol Mochammad Sroedji, gugur.
Pada pertempuran tersebut, Perwira Kesehatan merangkap Residen Militer Besuki, Letkol dr R Soebandi, juga gugur, akibat tertembak tentara Belanda.
Korban lain dari masyarakat sipil dalam pertempuran yang terjadi pada pagi hari itu, selain Kepala Desa Karang Kedawung, Abdul Amin, ada juga 16 orang warga setempat.
Sementara menurut catatan Belanda, penyerangan yang dilakukan di Desa Karang Kedawung, Mumbulsari, telah mengakibatkan 28 orang anggota TNI dinyatakan gugur.(*).