LONTARNEWS.COM. Legenda Sam Pek Eng Tai! Kisah Kasih Tak Sampai, Cinta Berbunga Duka. Kisah cinta sejati yang berakhir dengan kedukaan, banyak ditemui di hampir sepanjang peradaban kehidupan manusia.
Berbagai cerita asmara yang lahir dan hidup dalam romantika kehidupan, diwarnai dengan ragam kisah, baik sedih maupun duka.
Jalinan asmara yang terajut dalam kisah asmara nan abadi tidak jarang juga diikuti dengan pengorbanan besar, tidak hanya materi, tapi juga nyawa.
Begitu dahsyatnya cinta, hingga tak jarang membuat orang menjadi mabuk kepayang oleh karenanya.
Apapun akan dilakukan demi cinta didamba. Seperti lirik sebuah lagu, “aku menjadi bulan atas riaknya, aku menjadi bintang di atas gelombang, aku jadi segala yang diinginkannya”.
Itulah cinta, yang dalam sebuah legenda pernah dikisahkan dua anak manusia yang berlainan jenis rela mati bersama hanya demi sebuah gejolak yang bernama Cinta.
Nah, berkait dengan masalah cinta, ada satu legenda yang dikenal banyak orang, bahkan juga kerap dimainkan dalam sebuah drama, serta pernah difilmkan pula.
Kisah lengkapnya begini!. Konon, pada masa Dinasti Chin di dataran Tiongkok, pernah terjadi peristiwa menyedihkan yang bermula dari gejolak asmara dua anak manusia.
Kisah ini sudah ada dan hidup di tengah-tengah masyarakat selama lebih dari 1460 tahun silam.