Namun kodrat dan naluri kewanitaan yang ada pada diri Eng Tai (Zhu Yingtai), yang ingin mencinta dan dicintai tidak bisa terhindarkan.
Lambat namun pasti, dalam hati Eng Tai mulai ada getaran rasa suka terhadap temannya yang bernama Sampek itu.
Eng Tai mulai menyintai teman belajarnya yang sudah 3 tahun bersamanya, Sampek (Liang Shanbo). Getar asmara itupun dirasakan Eng Tai kian lama semakin menggelora.
Sampek (Liang Shanbo) sendiri tidak pernah menyadari teman karibnya yang bernama Eng Tai atau Zhu Yingtai, sebenarnya seorang perempuan.
Hingga akhirnya keduanya berhasil menyelesaikan pendidikan yang ditempuhnya selama 3 tiga tahun. Keduanya kemudian kembali ke kampung halaman masing-masing.
Suatu ketika, saat berkunjung ke rumah Eng Tai di kampung halamannya, Sampek dibuat kaget, karena sahabatnya yang dikenalnya selama ini ternyata bukan laki-laki, tapi seorang gadis yang cantik.
Namun begitu, Sampek tidak mempermasalahkan. Bahkan ketika matanya menatap gadis yang sebelumnya dikenalnya sebagai laki-laki, itu mulai ada perasaan kagum dalam hatinya.
Getar-getar menyukai juga mulai menyelinap di bilik jantungnya. Gejolak asmara mulai menggelora di hati Sampek.
Dihampirilah gadis itu, dan seketika ditumpahkanlah isi hatinya. Sampek menyatakan rasa cintanya kepada Eng Tai.