Legenda Sumur Gemuling di Jember! Bermula dari Sekawanan Pasukan yang Kehausan Selepas Perang

Karena itu, aku akan memberi nama sumur ini dengan Sumur Gemuling.
Sumur Gemuling yang berada di Desa Sumberrejo, Kecamatan Ambulu, ini semula tegak seperti sumur pada umumnya. Namun karena airnya tidak bisa diambil, akhirnya Arya Blater memanjatkan doa kepada Tuhan, hingga sumur tersebut akhirnya berubah menjadi miring, airnya juga sampai permukaan dan bisa diambil untuk diminum

Kemarahan Adipati Puger ini kemudian dilampiaskan dengan membunuh seorang utusan yang mengantarkan surat penolakan dari Adipati Kutha Blater.

Tidak cukup sampai di situ. Adipati Puger akhirnya juga mengerahkan pasukannya untuk menyerang dan menghancurkan Kadipaten Kutha Blater.

Bacaan Lainnya

Dengan semangat menggebu ditambah rasa malu, Adipati Puger bersama pasukannya bergerak menuju Kadipaten Kutha Blater.

Di sepanjang jalan yang dilalui, Adipati Puger mengamuk dan melakukan aksi kekerasan. Mereka juga merampok, membunuh, memerkosa, dan menganiaya siapa saja yang ditemui.

Lumbung-lumbung padi sebagai tempat penyimpanan pangan di saat musim paceklik, juga tak luput dari amukan Adipati Puger dan pasukannya.

Lumbung-lumbung itu dibakar, saluran irigasi dirusak, perkampungan penduduk dibuat porak poranda, sehingga banyak penduduk yang terpaksa lari meninggalkan rumahnya demi menyelamatkan diri.

Melihat keadaan seperti itu, Adipati Kutha Blater tidak tinggal diam dan segera mengambil sikap.

Ia segera menyiagakan
pasukannya untuk melakukan perlawanan menghadang aksi brutal yang dilakukan Adipati Puger bersama pasukannya.

Perintah Adipati Kutha Blater ini kemudian diemban Demang Wirosantika dengan membawa sebagian rakyat Kutha Blater mengungsi ke daerah lain.

Sesuai perintah Adipati Kutha Blater, Ki Demang juga melaporkan keadaan yang terjadi di Kutha Blater kepada raja Majapahit.

Pos terkait