Pohon yang tumbuh di pulau yang berada di tengah lautan itu dikenal dengan nama ‘Pohon Mursodo’. Pohon itu dipercaya sebagai jasad Joko Mursodo yang telah berubah wujud.
Jasad Joko Mursodo sendiri hilang tertelan ombak lautan ketika perahu yang dinaikinya terbalik karena terhempas gelombang besar.
Sejak peristiwa itu keberadaan Joko Mursodo tidak diketahui rimbanya. Ia menghilang dengan meninggalkan ibunda dan pengasuh setianya yang pernah melarang dirinya bertanya tentang keberadaan ayahandanya.
Begitupun dengan alat musik gamelan berupa Gong Kecil, yang pernah digunakan sebagai penanda dirinya tidak akan memanggil abdi setianya Kunasih, sebelum bertemu ayahandanya, juga menghilang bersama hilangnya jasad Joko Mursodo.
Hingga saat ini gong kecil yang oleh orang Jawa disebut BÊNDÉ ALIT, itu tetap menjadi bagian dari kampung tumpah darah (tanah kelahiran) Joko Mursodo.
Kampung tempat Joko Mursodo dilahirkan tersebut saat ini dikenal dengan nama BANDE ALIT atau BÊNDÉ ALIT (Gong Kecil).(*)
Sumber: Cerita rakyat pesisir Laut Selatan Kabupaten Jember