LONTARNEWS.COM. I. Jember – Mahasiswa haruslah memiliki visi atau tujuan yang jelas. Selain juga, mahasiswa tidak boleh tumpul hatinya, dan tidak memiliki kepedulian terhadap sesama.
“Menjadi mahasiswa yang peduli sekitar adalah salah satu kecerdasan spiritual dan emosional. Lebih baik saya memberikan kesempatan dan mendukung generasi yang peduli, daripada generasi yang cerdas,” ujar Bupati Jember, dr. Faida. MMR, saat memberi kuliah umum yang diselenggarakan Institut Agama Islam Al Falah As Sunniyyah (Inaifas) Kencong, Jumat (12/4/2019).
Dalam kesempatan itu, Bupati Faida berbicara tentang membangun generasi melalui pendidikan berbasis agama dan budi pekerti. Ia juga mendorong mahasiswa untuk selalu berbuat baik. “Teruslah berbuat kebaikan hingga keburukan lelah mengikutimu,” pesan bupati.
Bupati melihat, dalam membangun generasi, basis pendidikan agama dan budi pekerti menjadi hal yang memperkuat akar, dan kampus ini adalah pohon dan batangnya. Persaingan untuk memiliki IQ tinggi saja tidak cukup, karena merancang taktik yang brilian agar bisa bersaing, akan mudah ditiru.
Oleh karenya, kampus atau pondok pesantren harus memiliki kemampuan yang berbeda dalam mengikuti persaingan membangun generasi kedepan. Kemampuan yang perlu dibangun itu adalah kecerdasan moral, spiritual dan kecerdasan emosional yang sulit ditiru pesaing.
“Mengukur kecerdasan moral yang namanya ketulusan hati, kejujuran, atau tanggungjawab seseorang sebagai kecerdasan emosional dan spiritual sulit diukur dan sulit ditandingi,” imbuh Bupati Faida.(*).