Tanggal 25 Desember 1912 bersama Doewes Dekker dan dr Tjipto Mangoenkoesoemo, Suwardi mendirikan partai politik pertama di Hindia Belanda, yang bertujuan untuk mencapai kemerdekaan bagi bangsa Indonesia.
Partai ini merupakan organisasi orang-orang pribumi dan campuran di Hindia-Belanda yang didirikan berawal dari terjadinya diskriminasi oleh pemerintah kolonial yang membedakan status sosial antara Belanda totok (asli), Indo (campuran), dan Bumiputera (pribumi).
Kedudukan dan nasib orang keturunan atau Indo tidak jauh berbeda dengan Bumiputera. Banyak keturunan Belanda yang hidupnya melarat
Kondisi orang-orang Indo yang tidak beruntung atau melarat, kala itu banyak ditemui di kota-kota besar, seperti Jakarta, Semarang dan Surabaya.
Di mata orang Belanda asli, kedudukan orang Indo dipandang rendah. Pandangan seperti ini pernah dimuat dalam buletin Bond van Geneesheeren (Ikatan Para Dokter) edisi bulan September 1912.