“Nanti kita stay di suatu tempat. Setiap peserta English Camp harus menggunakan bahasa Inggris dalam setiap interaksinya,” papar Rizqi, yang sarjana Bahasa Inggris, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Jember itu.
Lembaga kursus bahasa Inggris yang sudah berusia 43 tahun, ini pernah mengalami stagnan. Itu terjadi, setelah pendiri dari lembaga tersebut, N Chojali, meninggal pada tahun 2021.
Sepeninggal N Chojali, masyarakat mengira lembaga kursus bahasa Inggris, SECC, akan tutup, karena pengajarnya tidak ada.
Padahal cucu dari almarhum N Chojali yang bernama Muhammad Rizqi Firmansyah, SS, merupakan sarjana Bahasa Inggris, Fakultas Ilmu Budaya (FIB), Unej, yang sudah barang pasti kapasitasnya tidak bisa diragukan.
Sepeninggal N Chojali, pemuda pendiam yang akrab dipanggil Kiki (Muhammad Rizqi Firmansyah), inilah mengambil alih pengelolaan lembaga kursus bahasa Inggris SECC.
“Setelah kakek meninggal, memang sempat stagnan. Masyarakat mengira pembelajaran bahasa Inggris di SECC tutup karena dianggap tidak ada pengajarnya,” ungkap Kiki.
Saat ini, setelah SECC di bawah pengelolaan Kiki, setidak sudah ada dua kegiatan lomba bahasa Inggris yang digelar.
Pertama tahun 2022. Lomba bahasa Inggris yang diberi tajuk SECC Summer English Competition (SSEC), ini seluruh pesertanya berasal dari kalangan siswa sekolah dasar.
Jumlah peserta yang mengikuti kompetisi bahasa Inggris pertama di SECC ini tidak terlalu banyak, hanya 60 siswa.