Ketika itu Jakarta benar-benar dalam suasana panas dan menakutkan. Semuanya tidak bisa diprediksi, penuh teka teki dan tanda tanya, perang besar seakan sudah di depan mata.
Dalam situasi dan kondisi yang serba tidak menentu serta sulit diterka inilah muncul inisiatif dari Letjen Suharto untuk mengusut keadaan yang sangat membahayakan tersebut. Setelah dilakukan penelitian dan pengamatan, didapat keterangan dari Menteri Panglima Angkatan Udara, Laksamana Muda Sri Mulyono Herlambang, bahwa terjadinya kondisi yang demikian bermula dari perintah yang dikeluarkan Waperdam 1, Subandrio. Menurut Sri Mulyono, Subandrio memberi perintah, agar bersiap-siap, karena pasukan RPKAD akan menyerbu dan menduduki pangkalan Halim Perdanakusumah.
Atas terjadinya situasi yang sangat membahayakan itu, Jenderal AH Nasution, segera memanggil para panglima dari empat angkatan untuk rapat di rumahnya. Nasution merasa berkewajiban untuk segera mengambil langkah demi menyelamatkan kesatuan dan persatuan ABRI dari perpecahan.