Pemimpin Perlu Turun Lapangan Agar Tahu Persis Kondisi Masyarakat yang Dipimpinnya

IMG 20200905 232200 e1599323703475
Bupati Jember, dr. Faida. MMR, saat mengunjungi rumah warga yang anggota jeluarganya ada yang berkebutuhan khusus di Desa Plalangan, Kecamatan Kalisat, Jumat (04/09/2020).
IMG 20200905 232200
Bupati Jember, dr. Faida. MMR, saat mengunjungi rumah warga yang anggota jeluarganya ada yang berkebutuhan khusus di Desa Plalangan, Kecamatan Kalisat, Jumat (04/09/2020).

Jember.LONTARNEWS.COM. Turun langsung lapangan sangat perlu dilakukan oleh seorang pemimpin. Karena dengan cara itu, akan diketahui secara persis kondisi daerah sekaligus masyarakat yang dipimpinnya.

Ada banyak hal yang bisa didapat seorang pemimpin jika mau turun langsung di tengah kehidupan masyarakatnya. Dengan turun ke lapangan, akan dijumpai hal-hal yang tidak pernah terlaporkan sebelumnya.

“Ini untuk mencatat keperluan warga yang membutuhkan. Dengan turun ke lapangan, laporan masyarakat dapat teratasi,” ujar Bupati Jember, dr. Faida. MMR, saat menyerahkan bantuan kepada sejumlah warga di Desa Plalangan, Kecamatan Kalisat, Jumat,(04/09/2020).

Saat turun langsung lapangan, bupati mengaku bisa mengetahui secara langsung, ternyata warga yang memerlukan bantuan, dalam kondisi sakit terbaring di tempat tidur. Warga yang seperti ini menurut Faida, tidak hanya butuh bantuan materi, tapi juga perlu dibawa ke rumah sakit untuk berobat lebih lanjut.

Hal lain yang juga ditemui saat turun lapangan, diketahui ada anggota keluarga dengan kebutuhan khusus yang belum tercatat di kartu kelularga, sehingga tidak terdaftar dalam BPJS Kesehatan. Ditambah lagi, diketahui seorang lansia hidup seorang diri dengan rumah yang tidak layak. Semua temuan di lapangan itu langsung didata untuk diberikan bantuan yang sesuai.

Mengenai bantuan rehab rumah tidak layak huni (RTLH), Bupati Faida menyebut tahun 2020 ada sekitar 5.500 RTLH yang sudah terselesaikan. Namun karena kondisi Covid-19, untuk sementara ditunda hingga tahun 2021.

Meski demikian, tetap akan dibangun untuk beberapa. Bagi yang sangat parah, sebanyak 50 – 100 rumah didahulukan dibantu.

“Semua ini adalah ikhtiar. Gerakan gotong royong yang sudah menjadi akar budaya bangsa Indonesia. Masyarakat Indonesia senang membantu satu dengan yang lain,” ujar Bupati Faida,

Bupati mengajak semua orang harus saling memerhatikan. Khususnya dalam kondisi Covid-19 seperti sekarang ini, semua orang dalam kondisi susah. “Perlu menoleh kanan dan kiri untuk membantu sesama,” tandasnya

Bupati juga mengapresiasi kepedulian warga Jember, karena sukarela melaporkan kondisi tetangganya yang membutuhkan bantuan, memerlukan sentuhan pemerintah. “Saya menerima banyak laporan dari masyarakat, juga WA dari warga yang melaporkan. Ini adalah bentuk kepedulian kepada tetangga,” terang bupati.

Warga yang peduli itu sama artinya membantu Pemerintah Kabupaten Jember. Penyaluran bantuan di Desa Plalangan itu bagian dari perhatian yang diberikan pemerintah, setelah mendapatkan laporan dari masyarakat. (*).

Loading