Peluklah diriku
Agar tak jauh denganmu
Lebih baik kau tidur
Diatas pangkuanku
Sebelum terlena
Senandungkanlah doa
Ukirlah namaku di relung hatimu
Peluklah diriku
Agar tak jauh denganmu
Lebih baik kau tidur
Diatas pangkuanku
Sebelum terlena
Senandungkanlah doa
Ukirlah namaku di relung hatimu
Bukan hanya sekedar penghibur
Diriku ini sayang
Bukan pula sekedar pelepas
Rindumu oh sayang
Jembatan merah sungguh gagah
Berpagar gedung indah
Sepanjang hari yang melintasi
Silih berganti
Mengenang susah hati patah
Ingat jaman berpisah
Kekasih pergi sehingga kini
Belum kembali
Sunyi sepi sendiri
Sejak kau tinggal pergi
Tiada kabar berita
Hidupku merana
Berdebar hatiku
Terima sepucuk suratmu
Ku membacanya dan kecewa
Kunyanyikan lagu untukmu
Lagu senandung rindu
Lagu kenangan masa lalu
Waktu kau masih di sampingku
Pertemuan malam ini tak kulupakan
Pertemuan hari ini membawa kesan
Walau sejenak bertemu
Hanya sekilas memandang
Cukup memberi kenangan indah dan syahdu
Di kala senja telah tiba, cahaya pun telah suram
Termenung daku seorang, mengenang nasibku
‘Ku coba ‘tuk menghilangkan masa yang telah silam
Cahaya pun makin suram, tanda malam tiba
Memang lidah tak bertulang
Tak berbekas kata-kata
Tinggi gunung seribu janji
Lain di bibir lain di hati
Adalah suatu kebohongan
Bila orang berkata
Bahwa dia dapat hidup tanpa cinta.
Cinta adalah kenikmatan,
Cinta adalah segala-galanya.
Dan aku, adalah satu diantara
Sekian juta pendamba cinta
Kalau kau benar-benar sayang padaku
Kalau kau benar-benar cinta
Tak perlu kau katakan semua itu
Cukup tingkah laku
Sekarang apalah artinya cinta
Kalau hanya di bibir saja
Cinta itu bukanlah main-mainan
Tapi pengorbanan