Oh manakala…
Mentari tua lelah berpijar
Oh manakala…
Bulan nan genit enggan tersenyum
Berkerut kerut tiada berseri
Tersendat sendat merayap
Dalam kegelapan…
Oh manakala…
Mentari tua lelah berpijar
Oh manakala…
Bulan nan genit enggan tersenyum
Berkerut kerut tiada berseri
Tersendat sendat merayap
Dalam kegelapan…
Di malam yang sesunyi ini
Aku sendiri tiada yang menemani
Akhirnya kini kusadari
Dia telah pergi tinggalkan diriku
Kicau burung bernyanyi
Tanda buana membuka hari
Dan embun pun memudar
Menyongsong fajar
Bila kau seorang diri, jangan kau bersedih
Bila kau seorang diri, kuingin menemani
Kan kuceritakan tentang sekuntum mawar merah
Kan kunyanyikan lagu tentang asmara
Peluklah diriku
Agar tak jauh denganmu
Lebih baik kau tidur
Diatas pangkuanku
Sebelum terlena
Senandungkanlah doa
Ukirlah namaku di relung hatimu
Bukan hanya sekedar penghibur
Diriku ini sayang
Bukan pula sekedar pelepas
Rindumu oh sayang
Jembatan merah sungguh gagah
Berpagar gedung indah
Sepanjang hari yang melintasi
Silih berganti
Mengenang susah hati patah
Ingat jaman berpisah
Kekasih pergi sehingga kini
Belum kembali
Sunyi sepi sendiri
Sejak kau tinggal pergi
Tiada kabar berita
Hidupku merana
Berdebar hatiku
Terima sepucuk suratmu
Ku membacanya dan kecewa
Kunyanyikan lagu untukmu
Lagu senandung rindu
Lagu kenangan masa lalu
Waktu kau masih di sampingku
Pertemuan malam ini tak kulupakan
Pertemuan hari ini membawa kesan
Walau sejenak bertemu
Hanya sekilas memandang
Cukup memberi kenangan indah dan syahdu