Kantor Kemenag Sambut Baik Penetapan Sekolah dan Madrasah Adiwiyata oleh Bupati Jember

Screenshot 20210806 064000 Gallery e1628207167380
Kepala Seksi Pendidikan Madrasah (Penma) Kantor Kemenag Jember, H Edi Sucipto, M.Pd (baju putih) bersama Pembina Sekolah Adiwiyata Kabupaten Jember, H A Fauzi, S.Sos, M.Si, foto bareng dengan Kepala SMPN 1 Sumberbaru dan Kepala Mts Baitul Hikmah, Tempurejo, usai acara penyerahan penghargaan Sekolah Adiwiyata oleh Bupati Jember di Pendopo Wahya Wibawagraha, Selasa (03/08/2021).

Jember.LONTARNEWS.COM.
Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Jember, sangat menyambut baik ditetapkannya lembaga pendidikan di bawah naungannya menjadi salah satu sekolah atau madrasah Adiwiyata. Penetapan Mts Baitul Hikmah, Tempurejo menjadi Sekolah atau Madrasah Adiwiyata tingkat kabupaten bersama SMPN 1 Sumberbaru, SMPN 1 Tanggul, SMPN 1 Balung, oleh Bupati Jember, diharapkan bisa menjadi pemantik madrasah lainnya untuk mengikuti jejak yang sama.

“Dari Kementerian Agama mengucapkan banyak terima kasih atas terpilihnya lembaga madrasah di bawah naungan kemenag bisa masuk menjadi madrasah Adiwiyata, dan tentunya ini sebagai jembatan untuk diikuti oleh madrasah-madrasah lain untuk menjadi Adiwiyata,” ujar H Edi Sucipto, M.Pd, Kasi Pendidikan Madrasah (Penma) Kantor Kementrian Agama, Jember, Rabu (04/08/2021).

Bacaan Lainnya

Edi juga mengapresiasi pernyataan yang disampaikan Bupati Jember, bahwa Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup (PBLHS) yang belakangan banyak dilakukan sekolah di Jember, sebagai upaya untuk membuat lembaga pendidikan menjadi asri dan sejuk. “Gerakan seperti ini, jelas banyak memberikan manfaat, setidaknya akan menambah kenyamanan dalam belajar, selain juga sebagai kelas alam atau laboratorium hidup, utamanya sekolah madrasah,” kata Edi.

Diharapkan, kedepan pemerintah daerah tetap memberikan perhatian terhadap madrasah yang ada di Kabupaten Jember. “Semoga tidak ada lagi adanya tebang pilih dalam memberikan perhatian dalam dunia pendidikan, baik sarpras maupun SDMnya,” harapnya.

Harapan itu disampaikan, karena menurut Edi, keberadaan madrasah yang ada di Kabupaten Jember, harus menjadi tanggung jawab pemerintah sesuai perintah UU dan SK Mendagri. “Komunitas pendidikan yang ada di Kantor Kemenag Jember tentunya juga akan mendukung program-program pemerintah daerah,” tandasnya.

Menanam adalah Sedekah Oksigen Bagi Masyarakat

Pembina Sekolah Adiwiyata Kabupaten Jember, A Fauzi, S.Sos, M.Si, menambahkan, bahwa penyerahan surat keputusan Bupati Jember tentang sekolah adwiyata tingkat Kabupaten Jember, sekaligus pemberian piagam penghargaan merupakan salah satu bentuk apresiasi dari Bupati Jember. Ini lanjut Fauzi, sebagai bentuk perhatian dari bupati terhadap masyarakat di Kabupaten Jember, termasuk insan pendidikan. “Ini yang menarik perhatian, ikut melestarikan dan menyelamatkan lingkungan hidup. Dimana lingkungan hidup kita ini semakin hari bukan semakin baik, tapi kian memprihatinkan,” ujar Fauzi.

Salah satu bukti semakin tidak baiknya kualitas lingkungan ini, bisa dilihat dari sikap generasi muda yang banyak acuh tak acuh terhadap lingkungan di sekitarnya. Itu tidak hanya terjadi di perkotaan, tapi juga di desa.

Masih banyak masyarakat yang belum sadar terhadap arti lingkungan. “Contohnya, membuang sampah seenaknya. Kita tahu di tempat-tempat tertentu sampah berserakan. Bahkan saat dinas lingkungan hidup libur sehari dalam membuang sampah, Jember menjadi kota yang tidak enak dipandang,” paparnya.

Oleh karenanya, dengan adanya peran serta insan pendidikan dalam upaya pelestarian lingkungan Bupati Jember sangat memberikan perhatian dan mengapresiasi. Sebab gerakan PBLHS yang dilakukan sekolah ini, secara tidak langsung akan mencetak kader-kader pelestari lingkungan.

Kader adiwiyata sekolah inilah yang nantinya ketika sudah bergaul dengan masyarakat, baik saat masih sekolah maupun setelah lulus, akan memiliki mindsite soal tatacara pengelolaan lingkungan hidup yang baik. Selain juga bagaimana pentingnya membuang sampah pada tempatnya, termasuk cara mengelola sampah bisa menjadi kompos, pupuk organik dan sebagainya.

“Ini mindsite yang luar biasa, selain mendapat pengajaran dari sekolah, dinas lingkungan hidup juga membantu bagaimana menanam tanaman, bukan hanya menebang pohon, tapi yang paling penting adalah menanam,” jelasnya.

Karena dengan adanya tanaman yang ditanam adik-adik siswa, dan kemudian ditiru oleh para orang tua dan lingkungan sekitarnya, maka akan tumbuh tanaman baru di Kabupaten Jember. Hal yang seperti ini akan memperbaiki kondisi lingkungan.

Karena pada dasarnya, ketika kualitas suatu lingkungan baik, dengan sendirinya akan menghasilkan oksigen yang baik pula. Kondisi yang seperti ini, apalagi di era pandemi, sangat dibutuhkan oleh semua pihak.

“Coba kita lihat, saudara-saudara kita yang terpapar Covid-19, sangat membutuhkan oksigen yang baik. Bahkan mereka antri berjam-jam untuk mendapatkan oksigen. Dengan kita banyak menanam, secara otomatis memberikan sumbangsih sedekah oksigen bagi masyarakat di Kabupaten Jember, untuk hidup nyaman dan bersih,” terangnya.

Mengakhiri pernyataannya, Fauzi menyampaikan apresiasinya atas gerakan PHBS yang dilaksanakan sekolah dan madrasah. “Saya selaku pembina tim adiwiyata sekolah di Kabupaten Jember, menyampaikan apresiasi dan terimakasih, khususnya kepada SMPN 1 Kencong yang membantu kami memberikan bimbingan dan fasilitasi, kepada sekolah untuk ditetapkan menjadi sekolah adiwiyata tingkat kabupaten,” ucapnya.

Pemberian penghargaan ini, lanjut Fauzi, sebagai bukti besarnya perhatian Bupati Jember terhadap upaya pelestarian lingkungan hidup di Kabupaten Jember. “Sekali lagi saya ucapan selamat kepada teman-teman kepala sekolah dan ketua tim adiwiyata beserta anggotanya yang telah mengantarkan sekolahnya menjadi sekolah adiwiyata tingkat kabupaten Jember. Terus berkarya tingkatkan menuju adiwiyata propinsi, nasional maupun adiwiyata mandiri,” pungkasnya. (dna).

Pos terkait