Tak Peduli Capek, Bupati Jember Kunjungi Lokasi Banjir dan Koordinasikan Penanganannya.

bupati faida dan banjir rambi gundam 15 e1582626626477
Bupati Jember, dr. Faida. MMR, berbincang fengan Kepala Desa, Rambigundam, Mangsur, di lokasi banjir, Jum’at malam (21/02/2020).
bupati faida dan banjir rambi gundam 15
Bupati Jember, dr. Faida. MMR, berbincang fengan Kepala Desa, Rambigundam, Mangsur, di lokasi banjir, Jum’at malam (21/02/2020).

LONTARNEWS.COM. I. Jember – Bagi Bupati Jember, dr. Faida. MMR, menjalankan tugas kemanusiaan mesti diutamakan di atas yang lain. Dalam kondisi capek sekalipun, kalau waktu dan kesempatan untuk membantu mereka yang dalam kesusahan ada, Faida berusaha untuk melakukannya.

Kiprah Bupati Faida ini bisa dilihat ketika turun ke lokasi banjir di Desa Rambigundam, Rambipuji. Dalam kondisi capek, karena baru saja menghadiri sholawatan di Ponpes Yasinat di Desa Kesilir, Kecamatan Wuluhan, Faida tetap berusaha menemui warganya di Rambigundam yang terdampak banjir.

Tak peduli waktu ketika itu menunjukkan pukul setengah sebelas malam. Ditambah udara dingin karena hujan masih turun rintik-rintik, Faida terus melangkah memasuki rumah-rumah warga yang penghuninya masih terjaga, karena rumahnya tergenang air.

Kepada petugas BPBD yang ada di lokasi banjir itu, bupati pun bertanya tentang langkah darurat yang telah dilakukan. Dia juga memberikan intruksi.

Dari laporan yang diterima, Bupati Faida menjelaskan, bahwa banjir yang menggenangi puluhan rumah warga, sebagai akibat dari tingginya curah hujan yang mengguyur sebagian wilayah Jember sejak sore. “Ada kurang lebih 35 KK yang terdampak. Dan terdapat enam balita, sebelas lansia. Termasuk ada yang sakit, sudah ditangani bidan dan Puskesmas,” ucap Bupati Faida, Jum’at malam (21/02/2020).

Pemerintah telah hadir begitu banjir terjadi. Tim BPBD dan Dinas Sosial sudah ada di tempat kejadian untuk mengatasi masalah banjir ini.

Langkah darurat telah dilaksanakan dengan mengungsikan warga ke Polindes setempat serta menyiagakan tenaga kesehatan di pengungsian. Menurut keterangan Kepala Desa Ra!bigundam, Mangsur, banjir yang terjadi di desanya kali ini terbilang paling parah, karena ketinggian air mencapai satu meter.

Genangan air mulai terlihat surut, menjelang tengah malam. Warga juga sudah mulai membersihkan rumahnya, meski air masih sangat keruh.

Tanpa mempedulikan cuaca udara yang dingin, warga membersihkan rumah dengan kondisi perut belum terisi. “Jadi diberikan bantuan makanan dan air bersih,” ungkap bupati yang memakai jas hujan.

Langkah selanjutnya yaitu mendirikan dapur umum oleh Dinsos. “Untuk membantu proses pemulihan,” terangnya.

Bantuan keamanan juga dikerahkan oleh pemerintah. Sejumlah personil Satpo PP dan aparat lainnya dikerahkan untuk menjaga rumah-rumah warga yang ditinggal mengungsi. (*).

Loading