Langkah Preventif Sosial Ekonomi Diharapkan Seiring dengan Penanganan Dampak Covid-19

video confrence dgn polda dan gubernur 7 7 e1587788548192
Bupati Jember, dr. Faida, MMR bersama Kapolres Jember, AKBP Aris Supriyono, dan Dandim 0824 Jember, Letkol Inf. La Ode M. Nurdin, dalam acara teleconference dengan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, di Rupatama Polres Jember, Minggu (29/03/2020).
video confrence dgn polda dan gubernur 7 7
Bupati Jember, dr. Faida, MMR bersama Kapolres Jember, AKBP Aris Supriyono, dan Dandim 0824 Jember, Letkol Inf. La Ode M. Nurdin, dalam acara teleconference dengan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, di Rupatama Polres Jember, Minggu (29/03/2020).

LONTARNEWS.COM. I. Jember – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, berharap, langkah preventif, promotif, dan kuratif dalam penanganan sosial ekonomi, seiring dengan penanganan yang ditimbulkan dari dampak wabah virus corona (Covid-19). Harapan itu disampaikan gubernur kepada Bupati Jember, dr. Faida, MMR, Kapolres Jember, AKBP Aris Supriyono, dan Dandim 0824 Jember, Letkol Inf. La Ode M. Nurdin, melalui teleconference, di Rupatama Polres Jember, Minggu (29/03/2020).

Saat ini, menurut gubernur, berbagai kabupaten dan kota sudah harus melakukan tracking secara detail terhadap warga yang pulang kampung dari kota maupun luar negeri yang terjangkit wabah corona. Tindakan tracking 
tersebut, kata gubernur, harus dilakukan dengan koordinasi secara massif.

Persiapan harus dilakukan mulai dari desa atau kelurahan, kecamatan, melalui puskesmas, polindes, dan faskes lainnya. “Begitu ada warga yang kembali ke Jawa Timur dan dijemput oleh keluarga di bandara, maka perlu dikarantina selama 14 hari, bagi mereka yang baru pulang dari negara yang terkonfirmasi oleh covid-19,” ungkapnya.

Kepada keluarga penjemput, gubernur mengimbau untuk tetap menjaga jarak, serta tidak melakukan kontak langsung terlebih dulu. Gubernur juga mengungkapkan, data di Jawa Timur sudah ada yang terkonfimasi positif Covid-19 sejumlah 77 orang. Sebanyak 4.568 orang tercatat sebagai ODP di Jatim dan 300.000 orang tercatat sebagai PDP.

Sementara Kapolda Jatim, Irjen Pol. Drs. Luki Hermawan, M.Si, pada kesempatan itu menyampaikan, dalam pencegahan penularan Covid-19, polisi telah banyak mengambil langkah dan membuat kawasan khusus tertib jaga jarak. “Penertiban harus terus dilakukan. Kita jangan anggap remeh. Kita harus terus melakukan langkah-langkah dan mengevaluasi,” katanya.

Kapolda berharap, masyarakat perlu diberi pemahaman secara lebih masif dan lebih tegas. Masyarakat juga ikut berperan bersama aparat, dengan diam di rumah karena lebih baik.

“Akan dibuat posko covid di jalan yang dilalui oleh orang yang baru datang dari luar wilayah. Kami  berharap situasi ini bisa cepat mereda dan bisa melawan virus,” tegas Kapolda seraya berharap physical distancing dapat benar-benar dijaga dan didukung oleh masyarakat.

Pangdam V/Brawijaya, Mayor Jenderal TNI R. Wisnoe Prasetja Boedi, menyampaikan, partisipasi masyarakat perlu ditingkatkan, dengan menggunakan tenaga bawah seperti Babinsa dan lainnya. “Dengan mengurangi kerumunan di masyarakat, dan melakukan penanganan kepada warga yang kembali dari luar daerah,” ujarnya.(*)

Loading