LONTARNEWS.COM. I. Jember – Tentara Nasional Indonesia (TNI) adalah kebanggaan negara dan rakyat Indonesia. Karena itu, anak kandung Pertiwi yang lahir dari rahim rakyat ini, harus dekat dengan rakyat.
Begitupun, rakyat jangan sampai jauh dan tidak mengenal TNI yang merupakan bagian dari kehidupannya. “Ini penting, karena TNI harus ada di tengah-tengah masyarakat, dan masyarakat tidak boleh asing dengan kekuatan TNI kita,” tegas Bupati Jember, dr. Hj. Faida, MMR, dalam peringatan HUT TNI ke 74 di alun-alun Jember, Sabtu (5/10/2019).
Pada peringatan HUT TNI ke 74 ini, Pemkab Jember kembali mengandeng TNI untuk menggelar pameran. Pameran yang dikemas dengan tajuk Jember Army Festival (JAF) ini akan berlangsung hingga satu pekan lamanya, dari tanggal 5 sampai 13 Oktober 2019.
JAF kedua ini merupakan rangkaian dari kegiatan memperingati HUT ke-74 TNI. Diawali dengan upacara di alun-alun Jember, pada hari Sabtu, 05 Oktober 2019, dengan inspektur upacara Bupati Jember.
Sebagai inspektur pada upacara peringatan HUT TNI ke 74 itu, Bupati Jember menyampaikan amanat Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, SIP. Disampaikan bupati, bahwa panglima berpesan kepada semua prajurit TNI agar dalam menjalankan tugas mempedomani beberapa hal, diantaranya memperkokoh iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, meningkatkan soliditas TNI, memegang teguh nilai-nilai keprajuritan serta kemanunggalan TNI dengan rakyat.
“Meningkatkan kewaspadaan dan profesionalitas serta kualitas sumber daya manusia dalam menghadapi berbagai macam tantangan tugas yang kian kompleks,” terang Bupati Fiada.
Usai upacara, undangan dan masyarakat di Jember mendapat suguhan drama kolosal yang mengangkat kisah perjuangan Letnan Suyitman. Kisah heroik Suyitman yang dimainkan puluhan pelajar SMP dan SMA dalam mengusir penjajah Belanda dari Jember, khususnya Jember Selatan ini, mengambil judul Welut Putih.
Pertunjukan berikutnya diperagakan oleh Raider 9 Kostrad, yang menampilkan bela diri militer. Serta atraksi tenaga dalam dan mematahkan puluhan balok batu.
Bupati mengungkapkan, HUT TNI bukan hanya milik TNI, tapi milik masyarakat. Ini karena TNI sudah menjadi kebanggaan masyarakat.
JAF pun digelar sebagai tanda Jember adalah kota prajurit. “Agar masyarakat, mahasiswa dan santri bisa mengetahui lebih dekat kekuatan TNI yang menjadi kebanggaan Bangsa Indonesia,” jelas bupati.
Bupati berharap TNI semakin profesional dan dekat di rakyat, serta bersama-sama membangun Indonesia bersama masyarakat. “Saya harap sinergi yang telah terajut bertahun-tahun ini ke depan semakin meningkat,” ujarnya.
Bupati juga mengakui, keberadaan TNI di Jember sangat membantu Pemerintah Kabupaten Jember. “TNI menjadi bagian dari sinergi yang tidak terpisahkan dalam pembangunan,” ungkap Bupati.
Banyak kesulitan terselesaikan, termasuk membangun infrastruktur di daerah pelosok Kabupaten Jember. “Untuk hal yang paling sulit di medan yang terberat, TNI selalu terdepan,” terangnya.
Menampilkan kemampuan TNI di masyarakat ini, lanjut Komandan Brigade Raider 9 Dharaka Yudha Jember, Letkol Inf. Andreas Nanang Dwi Prastowo, S.I.P, sebagai salah satu pertanggungjawaban TNI. “TNI saat ini sudah memiliki berbagai macam senjata modern dan berkelas dunia. Ini yang perlu kami sosialisasi kan kepada masyarakat Jember, supaya masyarakat Jember percaya kepada TNI,” ungkapnya.
Tentang sinergi dengan Pemerintah Kabupaten Jember, Danbrig menegaskan, bahwa TNI berasal dari rakyat serta bekerja untuk rakyat dan negara. “Tentunya apa saja yang menjadi program pemerintah kami sangat mendukung,” tambahnya. (*)