LONTARNEWS.COM. I. Jember – Gelar Festival Anak yang dihelat Pemerintah Kabupaten Jember, dimaksudkan sebagai ajang kreatifitas dan pemenuhan hak anak dalam memanfaatkan ruang dan menyampaikan aspirasinya. Kegiatan ini digelar, karena prestasi anak Jember tidak hanya di bidang akademik, olahraga atau seni budaya saja, tapi juga juga di bidang agama.
Semua prestasi itu mendapatkan apresiasi dari Pemerintah Kabupaten Jember. “Siapapun anak Jember, apapun agamanya, apapun sukunya, berhak berprestasi dan hidup bahagia di Kabupaten Jember,” ujar Bupati Jember, dr. Faida, MMR, pada gelar Festival Anak dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional 2019, yang digelar di Balai Serbaguna Kaliwates, Rabu (04/12/2019).
Pemkab Jember memang berkomitmen untuk mewujudkan pemenuhan hak anak. Salah satunya lewat pemberian ruang kepada anak u tuk berkreatifitas. “Kami hadir di sini untuk anak-anak Kabupaten Jember. Anak-anak adalah bagian penting dari pembangunan Pemerintah Kabupaten Jember,” ungkap Bupati Faida.
Kepada anak-anak Jember, pada kesempatan itu bupati juga menyampaikan selamat hari anak nasional “Anak-anak adalah masa depan. Anak-anak adalah harapan bangsa,” tandasnya.
Festival ini diikuti sedikitnya 500 anak-anak Jember. Mereka menampilkan berbagai kreatifitas yang mencerminkan aspirasi anak-anak. Festival Anak ini mengusung tema “Kita Anak Indonesia Gembira.”
Festival anak Jember tahun 2019, lanjut bupati, merupakan upaya Pemerintah Kabupaten Jember untuk mempromosikan perwujudan pemenuhan hak anak dan perlindungan anak melalui ajang kreatifitas anak.
Hal ini sesuai dengan Janji Kerja Bupati dan Wakil Bupati nomor 22, yaitu menjadikan Jember sebagai bumi sholawat, ramah lingkungan, ramah warga berkebutuhan khusus, ramah ibu dan anak serta ramah minoritas. Bagi anak yang berprestasi, pemerintah telah mengeluarkan kebijakan, yakni memberikan sertifikat prestasi yang manfaatnya untuk memilih melanjutkan sekolah di Jember tanpa melalui tes. “Anak yang berprestasi berhak memilih sekolah sesuai dengan minat dan bakatnya,” terangnya
Selain mengisi festival dengan berbagai kreatifitas, anak-anak juga mendapatkan pelayanan pengurusan Kartu Identitas Anak (KIA). Dalam festival ini terlihat anak-anak menampilkan aspirasinya dalam bentuk karya lukisan.
Ada juga deklarasi Forum Anak Jember (FAJ), deklarasi pelayanan ramah anak di puskesmas, dan deklarasi sekolah ramah anak. Untuk menunjang Jember menjadi kota ramah anak, sebanyak 12 puskesmas berkomitmen menjadi puskesmas ramah anak.
“Saya berharap puskesmas lainnya juga akan menyusul dan untuk sekolah lainnya segera menyusul. Sekolah yang berkomitmen ini akan diapresiasi dengan kantin ramah anak yang dibangun Pemkab Jember,” terangnya.
Bupati juga menyampaikan, melalui Forum Anak Jember dengan lima perwakilannya bupati ke Kemendikbud untuk menyampaikan aspirasinya dan menyuarakan keinginan anak Jember. Aspirasi itu akan dijadikan pertimbangan yang lebih baik untuk dunia pendidikan anak-anak.
Bupati juga berjanji akan meningkatkan fasilitas-fasilitas pendidikan untuk anak Jember agar ada anak-anak Jember yang berprestasi dan bahagia, baik di kota hingga pelosok desa.(*)