Dukung Pengembangan Pertanian Organik, Tim Pertanian NasDem Jember Kunjungi Desa di Lereng Gunung Raung

Screenshot 20210317 230721 Gallery e1615998247292
Tim Pertanian DPD Partai NasDem Jember, saat meninjau gudang penyimpanan padi organik milik Poktan Tani Jaya 2, Desa Rowosari, Kecamatan Sumberjambe, Selasa (16/03/2021)

Jember.LONTARNEWS.COM. Menyadari problem yang dihadapi dunia pertanian saat ini diantaranya adalah kelangkaan pupuk dan semakin berkurangnya minat generasi muda untuk menjadi petani, Partai Nasional Demokrat (NasDem) DPD Jember, mencoba mengembalikan semangat masyarakat agar mau menggali potensi daerahnya. Salah satunya dilakukan melalui upaya pengembangan tanaman organik.

Nah, berkaitan dengan ini, Tim Pertanian DPD Partai NasDem Jember, melakukan survei di Desa Rowosari, Kecamatan Sumberjambe. Desa yang berada di lereng Gunung Raung ini dipilih sebagai sasaran survei, karena dinilai berhasil dalam budidaya pertanian organik.

Bacaan Lainnya

“Tim kita turun ke lapangan dalam rangka menyurvei terkait dengan hal-hal yang bisa kita perbuat untuk kepentingan para petani. Karena saat ini sangat langka sekali petani yang mau memanfaatkan organik,” ujar H Marsuki. AG, Ketua DPD NasDem Jember, Selasa (16/03/2021).

Keberhasilan mengembangkan budidaya pertanian organik yang dirintis oleh warga setempat, menurut Marsuki, adalah salah satu contoh yang bisa dikembangkan di daerah lain. Karena berkat rintisan yang dilakukan pemuda setempat ditambah kemauan dan ketekunan warganya, desa tersebut kini menjadi daerah wisata.

Demikian pula dengan penghasilan masyarakatnya, saat ini juga semakin meningkat. “Sekarang pemudanya tidak ada yang ke Bali, karena sudah banyak yang bekerja di daerahnya sendiri,” terang Marsuki

Screenshot 20210317 230759 Gallery

Pemuda dan masyarakat di desa itu ternyata bisa mendapatkan keuntungan lebih besar ketika mengembangkan ekonomi di daerahnya. “Ini salah satu contoh yang kita ingin angkat sebagai percontohan bagi masyarakat desa yang lain,” ucapnya.

Untuk diketahui, salah satu upaya yang berhasil dikembangkan di desa tersebut yakni budidaya pertanian organik. Pengembangan budidaya tanaman organik di desa ini dilakukan dengan cara pemanfaatan potensi yang ada di seputar lingkungan sendiri.

Penggunaan pupuk organik yang mereka lakukan, terbukti mampu menjadi solusi bagi pemenuhan kebutuhan pupuk, di tengah adanya kelangkaan. “Ini sebagai salah satu solusi, harganya juga ekonomis. Sehingga masyarakat pertanian tidak harus mengeluarkan biaya yang terlalu besar,” paparnya.

Keuntungan lain dari pengembangan pertanian organik, lanjut Marsuki, dengan adanya pemanfaatan potensi yang ada di lingkungan desa, akan membuka wawasan pemuda. Sehingga kalangan muda tidak lagi berpikir, bahwa bekerja harus ke kota.

“Karena mereka juga bisa memanfaatkan potensi yang ada di daerah. Baik melalui pengembangan wisata, diantaranya lewat pengembangan organik,” tandasnya.

20210317 231550
Rudiyanto, Ketua Pokmas Tani Jaya 2, bersama Sekjen DPD Partai NasDem Jember, Bambang H, serta Ketua Fraksi NasDem DPRD Jember, Gembong KA, Dewan Pakar, Mujianto, memperlihatkan beras merah organik hasil budidaya Poktan Tani Jaya 2.

Sementara Ketua Kelompok Tani “Tani Jaya 2”, Rowosari, Kecamatan Sumberjambe, Rudiyanto, berkaitan dengan pengembangan budidaya pertanian organik ini, memaparkan, apa yang telah dilakukannya selama ini pada dasarnya masih butuh perhatian lebih lanjut dari pemerintah. Mengingat budidaya pertanian organik yang sudah berjalan saat ini telah dilakukan terhadap 67 hektar lahan.

“Target kita, dari 67 hektar menjadi 256 hektar di wilayah satu desa. Saya harapkan ada dukungan dari pemerintah, karena luasan lahan di Desa Rowosari sebagai desa perintis budidaya pertanian organik sudah mencapai 67 hektar,” harapnya.

Rencana pengembangan budidaya pertanian organik, akan dilakukan di tiga desa, Gunungmalang, Jambe Arum dan desa Sumberjambe, Kecamatan Sumberjambe. Bantuan yang diharapkan, berkaitan dengan masalah permodalan dan alat-alat mesin pertanian.

“Kehidupan petani saat ini relatif lebih baik, karena ditunjang hasil pertanian yang harganya lebih tinggi dibanding petani konvensional,” ungkapnya.

Produk pertanian organik yang telah dihasilkan Poktan Tani Jaya 2 dan sudah mendapat sertifikat dari Lembaga Sertifikasi Organik (LSO) menurut Rudy, beras hitam, beras merah dan beras putih. “Yang kita coba sertifikasi kopi dan durian. Tapi sementara ini yang keluar dulu masih padi “paparnya.(*).

Loading

Pos terkait