Tiga Orang Berstatus PDP Covid-19, Jalani Observasi di RSD dr Soebandi Jember

IMG 20200317 WA0257 e1584455966412
Rapat dengar pendapat Dinas Kesehatan Kabupaten Jember bersama Komisi D, DPRD Kabupaten Jember.
IMG 20200317 WA0257
Rapat dengar pendapat Dinas Kesehatan Kabupaten Jember bersama Komisi D, DPRD Kabupaten Jember.

LONTARNEWS.COM. I. Jember – Tiga orang yang berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) virus corona atau Covid-19 saat ini menjalani rawat inap di RSD dr Soebandi, Patrang, Jember. Ketiga pasien tersebut telah menjalani observasi oleh tim medis di RSD dr Soebandi yang merupakan salah satu rumah sakit rujukan virus corona.

Hasilnya, satu dari tiga pasien tersebut dinyatakan negatif. Sedang dua pasien lainnya, karena baru masuk, pihak rumah sakit masih melakukan observasi.

“Untuk pasien dalam pengawasan(PDP), saat ini kami mencatat ada tiga orang. Satu sudah dilakukan pemeriksaan dan pengambilan sampel, Alhamdulillah hasilnya negatif. Yang dua baru masuk sehingga masih kami lakukan observasi di RS rujukan,” jelas Dyah Kusworini Indriaswati, Plt. Kadinkes Jember usai mengikuti Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Komisi D DPRD Kabupaten Jember, Selasa (17/3/2020).

Dyah enggan menjelaskan identitas maupun asal tempat tinggal tiga orang PDP tersebut. Dia hanya mengakui, diantara ketiganya memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri (LN). “Sampai disini saja ya,” ucap Dyah, seraya menolak memberikan keterangan detail identitas pasien.

Soal identitas maupun asal tempat tinggal tiga pasien tersebut Dyah memilih merahasiakan. Namun begitu dirinya menerangkan bahwa di antara ketiganya memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri (LN). “Sampai disini saja ya,” memberi isyarat untuk menolak membeber identitas pasien.

Selain mengungkapkan adanya PDP virus corona, berdasarkan data yang ada, menurut Dyah saat ini terdapat 242 orang yang masuk dalam status Orang Dalam Risiko (ODR) virus corona atau Covid-19. Data itu didasarkan atas hasil konsultasi dengan provinsi.

“Setelah konsultasi ke Provinsi memang ODR sudah sangat banyak yakni 242 orang. Ini tidak hanya orang yang datang dari luar negeri, tapi juga orang yang datang dari bepergian dengan gejala influenza,” paparnya.

Dijelaskan, bahwa dari jumlah tersebut, sebanyak 170 orang telah dinyatakan sehat setelah menjalani pemantauan selama 14 hari. Sedang sisanya masih dalam proses pemeriksaan.

Selain itu, disebutkan juga terdapat 16 orang yang masuk dalam daftar ODP (Orang Dalam Pengawasan). ODP merupakan tahapan lanjutan dari ODR yang mengalami gejala influenza seperti demam, batuk, dan bersin setelah melakukan perjalanan dari luar negeri.

“Ada yang dari LN, umrah, mahasiswa dari LN, ada juga wartawan dari LN. Kami lakukan pemantauan selama yang bersangkutan sudah melaporkan,” terangnya.

Mereka yang masuk dalam daftar ODR dan ODP, lanjut Dyah, telah dikontrol kondisi kesehatannya oleh Puskesmas. Orang-orang ini telah diimbau untuk melakukan isolasi mandiri di rumah, guna mencegah penularan virus corona.

“Namun Puskesmas tetap melakukan pemantauan. Kami juga titip kepada keluarga masing-masing untuk menghubungi Puskesmas jika ada gangguan,” imbuhnya.

Wakil Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Jember Nurhasan, yang ditanya terkait penyebaran virus corona di wilayah Jember, membenarkan data yang dibuka Plt Kadinkes Kabupaten Jember. Kepada media Nurhasan mengatakan, bahwa pihaknya merekomendasikan Dinkes Kabupaten Jember untuk memperluas kriteria dalam penetapan ODR.

“Jadi, tidak hanya yang datang dari luar negeri tapi juga yang datang dari Jakarta, Bali, Solo, kita tetapkan ODR virus corona,” ujar Nurhasan, usai Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi D DPRD Kabupaten Jember, yang juga dihadiri pimpinan rumah sakit yang ada di Jember itu.(*)

Loading