Tiada ranting yang rimbun
daun pun berguguran
Mata air pun kering
tiada titik embun turun
Saat itu, kemarau yang datang
hati gersang dan berdebu
Curah hujan tiada turun
membasahi jiwa ini
LONTARNEWS.COM. Kemah Restorasi NasDem Jember! Seperti Apa Kegiatannya dan Pesertanya Siapa Saja?Berbagai upaya Selanjutnya
Tiada ranting yang rimbun
daun pun berguguran
Mata air pun kering
tiada titik embun turun
Saat itu, kemarau yang datang
hati gersang dan berdebu
Curah hujan tiada turun
membasahi jiwa ini
Malam ini kasih
Teringat aku padamu
Seakan kau hadir
Disisi menemaniku
Kuyakinkan diri ini
Agar tiada sepi
Kulewatkan hari
Di dalam mimpiku
Kau yang sangat kusayang
Karena kau gadis pendiam
Anggun pribadimu, tenang di wajahmu
Hati ini mengagumimu
Kau yang sangat kusayang
Karena kau tak pernah manja
Wajah keibuan, tersungging senyuman
Tiada yang menandingimu
Sepanjang kita masih terus begini
Takkan pernah ada damai bersenandung
Kemesraan antara kita berdua
Sesungguhnya keterpaksaan saja
Penyebutan nama Bahasa Indonesia untuk kali pertama muncul dalam Kongres Pemuda Pertama tahun 1926.
Nama Bahasa Indonesia kemudian diputuskan sebagai Bahasa Persatuan pada Kongres Pemuda Kedua tahun 1928, yang melahirkan Sumpah Pemuda.
Tiada akan kau lihat tangisku
Meski apapun yang terjadi
Demikian pula cintaku padamu
Takkan pernah musnah
Betapa pedih ketika itu
Kau pergi dan berlalu
Di kala cinta kita bersemi
Sesubur bunga mawar
Bergabungnya PKB ke dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), dinilai sejumlah kalangan akan banyak memberi keuntungan bagi pencalonan Anies Rasyid Baswedan sebagai bakal calon presiden.
Tabir gelap yang dulu hinggap
Lambat laun mulai terungkap
Labil tawamu tak pasti tangismu
Jelas membuat aku sangat ingin mencari
Apa yang tersembunyi
Dibalik manis senyummu
Apa yang tersembunyi
Dibalik bening dua matamu
Setelah sukses dengan gelaran Summer English Competition di tahun lalu, tahun ini Success English Conversation Course alias SECC, kembali menggelar kegiatan yang sama.
Malam ini di sini kita duduk berdua
Saling diam dan tak banyak bicara
Ada rasa curiga lewat tatap matamu
Seakan benci kau pendam di sana
Aku tiada menyangka
Apa yang engkau pinta
Secepat ini ingin berpisah Du…du…du…du…du…
Du…du…du…du…du…