LONTARNEWS.COM. Pada masa Hindia Belanda, di Jember pernah beroperasi trem uap. Jalur trem yang ada di Jember ketika itu dibuat oleh Staatsspoorwegen.
Staatsspoorwegen atau Staatsspoor en Tramwegen in Nederlandsch-Indie (SS en T), merupakan Perusahaan Jalur Kereta Api Negara dan Jalur Trem di zaman Hindia Belanda.
Pada masa kolonial Belanda trem merupakan kendaraan yang paling banyak dimanfaatkan masyarakat. Trem atau juga disebut dengan Tram merupakan kereta yang menggunakan rel khusus.
Berbeda dengan kereta api, rangkaian trem atau kereta ringan biasanya hanya satu set yang terdiri atas dua atau tiga kereta, sehingga tidak terlalu panjang.
Jalur atau rail (sepur) yang digunakan biasa disebut light rail (rail ringan) karena hanya digunakan untuk kereta dengan bobot sekitar 20 ton, layaknya sebuah bus. Kalau bobot kereta api sampai 40 ton.
Selain lebih ringan, rangkaian trem juga lebih pendek dibanding kereta biasa, dan merupakan angkutan cepat. Saat ini, sebagian besar trem sudah menggunakan tenaga listrik.
Sejarah trem di Indonesia dimulai di Batavia sejak tahun 1899, setelah ditemukannya Trem Listrik. Namun sebelum Trem Listrik ini muncul, di Batavia pada tahun 1869 sudah ada Trem Kuda, yan kemudian disusul dengan penggunaan Trem Uap pada tahun 1881.
Di Jember, tahun 1913 sebuah perusahaan negara pemerintah Hindia Belanda Staatsspoor en Tramwegen in Nederlandsch-Indie (SS en T) atau Staatsspoorwegen, memulai pembuatan jalur trem di kawasan selatan
Pembuatan jalur trem oleh Perusahaan Jalur Kereta Api Negara dan Jalur Trem di Hindia Belanda, ini peresmiannya dilakukan pada tanggal 2 Mei 1913.