PDAM Akan Layani Kebutuhan Air Warga Terdampak Longsor Jompo, Sampai Pembangunan Jalur Pipa Baru Selesai

Petugas PDAM dengan setia melayani kebutuhan air warga terdampak longsor Jompo
Petugas PDAM dengan setia melayani kebutuhan air warga terdampak longsor Jompo

LONTARNEWS.COM. I. Jember – Putusnya pipa air utama menyusul ambrukny pertokoan Jompo pada Senin pagi, 02 Februari 2020, sekitar pukul 04.00, lalu, memaksa PDAM Kabupaten Jember menonaktifkan pipa yang terdampak bencana Kalijompo tersebut. Penonaktifan pipa utama ini diteruskan dengan pembangunan jalur baru untuk melayani 3.000 pelanggan.

Penonaktifan pipa utama ini, menurut Ady Setyawan, Direktur Utama PDAM Kabupaten Jember, sesuai instruksi Bupati Jember, dr. Faida, MMR, yang meminta PDAM segera mengganti pipa yang terdampak longsor dengan membuat saluran baru. Berikutnya, langkah ini ditindaklanjuti dengan melakukan pengalihan jalur.

Dari pengalihan jalur ini, kurang lebih 150 pelanggan yang masih belum lancar. Pelanggan yang masih sulit mendapatkan air ini, PDAM menyuplai air bersih dengan menggunakan tanki.

“Lima armada meluncur ke wilayah yang kekurangan air. Dalam masa kontigensi ini, air tidak boleh terlambat. Kebutuhan warga kita layani,” ujarnya, Kamis, 05 Maret 2020.

Ady menjelaskan, jalur yang semula ada di Jompo dimatikan dan diputar ke jalur Cokroaminoto. Sehingga, wilayah terdampak seperti Sultan Agung, Tembakan, Trunojoyo, Samanhudi, dan Ahmad Yani disuplai dengan tanki.

Suplai air bersih dengan mobil tanki akan berlangsung sampai pembangunan pipa baru selesai. “Hari ini sudah dimulai penggalian jalur pengganti pipa di Jompo. Diperkirakan akan selesai selama sepuluh hari ke depan,” ungkapnya.

Penyupalian air dilakukan sejak pukul 06.00 hingga pukul 20.00 WIB. Setiap harinya hampir 30 pengiriman diberikan gratis kepada pelanggan yang terdampak bencana. “Kita pasang pipa baru dan memulai penggalian dan diharapkan segera jadi penggantinya, sehingga bisa normal kembali,” harapnya.

Ady mengimbau kepada masyarakat untuk menyeterilkan jalur utara area Jalan Sultan Agung, supaya pengerjaan galian tidak terganggu dengan aktifitas lain. (*).