Pesan Wabup Jember, Jangan Sampai Ada Konflik Berkaitan dengan Masalah Pileg dan Pilpres

Pelantikan Penjabat Kepala Desa (Pj Kades) di Aula PB Sudirman, Pemkab Jember, Jumat (31/5/2019).
Pelantikan Penjabat Kepala Desa (Pj Kades) di Aula PB Sudirman, Pemkab Jember, Jumat (31/5/2019).

LONTARNEWS.COM. I. Jember – Masih belum tuntasnya hasil pemilihan legislatif (pileg) dan pemilihan presiden (pilpres) pasca pemilu 17 April 2019 lalu, mendapat perhatian serius dari Wakil Bupati Jember Drs. KH. A. Muqit Arief. Wabup tidak ingin persoalan pileg dan pilpres yang masih terjadi hingga saat inu, merembet ke desa.

Karena itu, kepada penjabat kepala desa (Pj Kades) yang dilantik, diminta untuk selalu memantau kondisi desa yang dipimpinnya secara serius. “Betul-betul memonitoring desanya. Jangan sampai ada konflik berkaitan dengan masalah pileg dan pilpres. Seandainya ada, segera dikomunikasikan dengan pihak terkait, khususnya pihak kepolisian,”pesan Wabup Muqit Arief, saat melantik 42 penjabat kepala desa di Aula PB Soedirman Pemkab Jember, Jumat (31/5/2019).

Secara menyeluruh, Pj Kades juga harus menjaga kondusifitas wilayah desa, terutama menjelang pelaksanaan Pilkades serentak mendatang. Apabila semua Pj Kades bisa menjaga kondusifitas wilayah masing-masing, maka pelaksanaan Pilkades serentak bakal berjalan lancar.

Pilkades serentak rencananya akan dilaksanakan pada bulan September mendatang. Ada sekitar 161 kepala desa yang sudah habis masa tugasnya dan akan diganti dengan yang baru, penjabat kades.

Penjabat kades ini dipilih melalui verifikasi yang dimulai dari usulan dari BPD kepada camat setempat. Camat kemudian melaporkan ke bupati untuk mendapatkan penilaian dan keputusan. “Kades yang terpilih sudah melalui verifikasi dan pertimbangan dari bupati,” ungkapnya.

Pelantikan Pj kades ini merupakan rangkaian dari pelantikan terhadap 161 penjabat kades. Sebelum pelantikan 42 pj kades ini, wabup juga sudah melantik 25 orang pj kades.(*).