Dari Sinilah Pertama Kali Tebu Dibudidayakan dan Diproses Menjadi Gula

Tanaman tebu sudah dikenal di Pulau Jawa pada perempat abad XVIII. Awalnya usaha perkebunan tebu di Indonesia dilakukan oleh pengusaha swasta dari Eropa dan Cina, yang menanam tebu di Batavia dan daerah sekitarnya.

LONTARNEWS.COM. Tebu yang dalam bahasa ilmiah dikenal dengan Saccharum officinarum, merupakan tanaman perdu yang biasa digunakan untuk bahan baku membuat gula.

Tanaman tebu yang diproses hingga membentuk kristal dengan butiran kasar (gula pasir) menjadi sumber energi dan bahan pemanis untuk kue maupun minuman dan lainnya.

Bacaan Lainnya

Di banyak daerah di Indonesia tebu dikenal dalam berbagai sebutan. Di Jawa Timur dan Jawa Tengah disebut tebu atau rosan, di Jawa Barat dikenal dengan Tiwu.

Tanaman tebu sudah dikenal di Pulau Jawa pada perempat abad XVIII. Dalam History of Java dari Raffles, disebutkan, awalnya tebu tidak dikonsumsi sebagai bahan pemanis, tapi hanya dikunyah batangnya dan dihisap airnya sebagai minuman penyegar sambil menikmati rasa manis yang terkandung di dalamnya.

Awalnya usaha perkebunan tebu di Indonesia dilakukan oleh pengusaha swasta dari Eropa dan Cina. Mereka menanam tebu di Batavia dan daerah sekitarnya.

Pembuatan gula kristal berbahan baku tebu pertama di Indonesia diduga dilakukan di Banten. Ini didasarkan adanya batu silinder di Museum Banten Lama dan lukisan peta Kota Banten tahun 1595.

Dari berbagai sumber, tanaman tebu yang saat ini sudah menjadi komoditi bernilai ekonomi tinggi, merupakan tanaman purba yang pada zaman prasejarah oleh pelaut Austronesia dan Papua diperkenalkan ke Polinesia, Pulau Melanesia, Madagaskar.

Diperkirakan, tanaman ini pertama kali ditemukan dan dikenal di Papua Nugini pada 8.000 sebelum masehi (SM).

Orang Papua Nugini mengenal tebu sebagai tanaman yang batangnya bisa diambil rasa manisnya setelah dikunyah.

Pos terkait